Ayna masih ingat, sepulang dari rumah Nia dirinya juga Abby langsung pulang ke rumah. Selama perjalanan mobil, suasana sangat sunyi. Ia dan Abby memilih diam tak bersuara sedikitpun. Bahkan saat sampai rumah, ia langsung masuk ke dalam tanpa menunggu Abby.
Semalam juga ia dan Abby kembali tidur bersama. Walaupun tidak ada interaksi sama sekali. Ayna masih sibuk dengan alasan Nia yang menurutnya kurang masuk akal. Sedangkan ia malas bertanya pada Abby karena masalah beberapa waktu lalu.
Duduk di kursi kerjanya. Waktu juga masih menunjukkan pukul setengah 8 pagi. Ayna datang lebih cepat dari biasanya. Dengan menggunakan ojek online.
Menyandarkan tubuhnya pada tembok di samping. Beberapa kali ia menghentakkan kaki karena bingung harus berbuat apa.
"Ayna!"
Mendengar suara dari balik pintu, Ayna langsung kembali ke posisi semula. Mengernyit heran kala Adit masuk sembari tersenyum aneh.
"Kenapa sih?"
"Astaga, gue enggak nyangka."
"Apasih?" Semakin bingung apalagi saat melihat di belakang Adit, ada Vivi dan Pia yang masuk secara bersamaan. Tak seperti biasanya.
"Lo lupa?"
"Lupa apa? Ngomong yang jelas."
"Selamat ulang tahun, Ayna." Tiba-tiba Adit tersenyum manis, menyodorkan tangannya kepada Ayna yang kebingungan. "Selamat tambah umur! Makin tua deh lo."
Ayna mengernyit. Melepaskan tangan Adit yang tadi bersalaman dengannya.
"Emang gue ulang tahun?"
Suasana seketika jadi sunyi. Sampai akhirnya Vivi mengeluarkan sesuatu dari sebuah paperbag berwarna cokelat.
"Lo masa lupa?"
Ayna benar-benar lupa kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya. Ia bahkan mengecek kalender lebih dulu dan baru menyadarinya.
Hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke 27.
Dilanjut Vivi dan Pia yang kini mengucapkan ulang tahun padanya. Ternyata masih banyak yang peduli padanya, Vivi, Pia, Adit mengingat tanggal lahir yang bahkan Ayna sendiri saja lupa.
Tahun kemarin Ayna merayakannya dengan mengundang beberapa teman kerjanya untuk makan-makan, termasuk Adit, Vivi, juga Pia, tak lupa juga dengan Hera yang kala itu masih ada. Ayna tersenyum pahit kala mengingatnya. Tahun ini berbeda.
"Makasih," kata Ayna.
Bingung mengatakan apalagi karena dirinya merasa terharu. Ia saja bahkan sampai lupa kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke 27. Mungkin karena akhir-akhir ini beberapa masalah datang dan belum selesai sampai sekarang.
Bahkan keluarganya juga Abby yang merupakan suami saja tidak ingat, untuk sekadar mengucapakan saja tidak walaupun sebenernya bagi Ayna itu bukan hal yang penting.
"Sama-sama," ucap Vivi terkekeh. "Makan-makan enggak nih? Kok enggak ada tanda-tanda ngajak makan-makan kayak tahun-tahun sebelumnya?" Vivi memberi kode, matanya melirik ke arah Adit juga Pia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersama Mantan
Romance[SUDAH TAMAT. PART LENGKAP HANYA BISA DIBACA DI KARYAKARSA/PDF] Gimana ya rasanya nikah sama mantan pacar? Di usianya yang sebentar lagi menginjak 27 tahun, Ayna belum juga menikah. Trauma tentang kejadian hampir 7 tahun yang lalu membuat Ayna memil...