19 - Setelah Menikah

32.7K 2.1K 20
                                    

"Gimana rasanya?"

Vivi membuka percakapan saat di mobil. Ayna langsung melirik Vivi, alisnya terangkat sebelah.

"Apa?"

"Rasanya nikah."

Diam. Ayna memilih untuk fokus menyetir daripada menjawab pertanyaan Vivi. Jalanan pagi ini lumayan macet, wajar saja karena sekarang adalah jam kerja.

"Dih, enggak dijawab. Gimana rasanya? Enak?"

"Biasa aja," sahut Ayna.

Vivi mengerucutkan bibirnya. Sedikit kesal karena jawaban Ayna tidak sesuai yang diharapkannya.

"Hm, apa lo udah ada tanda-tanda hamil?"

Mobil berhenti di lampu merah. Ayna menggeleng. Vivi tidak tahu saja, kalau Ayna sampai saat ini belum melakukan hal yang seharusnya dilakukan sepasang suami istri.

"Wajar sih, baru seminggu. Nanti coba lain kali."

"Heem, gue juga belum lakuin. Jadi wajar."

Mata Vivi langsung melotot. Kaget mendengar ucapan Ayna barusan.

"Hah?! Serius? Sumpah?"

Ayna memandang Vivi keheranan. Mengangguk.

"Kenapa? Salah?"

"Bohong kan lo? Mana mungkin—"

"Serius. Ngapain gue bohong? Kalau enggak percaya silahkan cek nih, gue masih pera—"

"Udah udah, lo lagi menstruasi kan makanya belum lakuin?"

Ayna kembali menggeleng. "Enggak, jadwal gue udah selesai dua minggu yang lalu. Yang bener tuh gue belum siap."

"Ay—"

"Vi, bahasan kali ini bikin mood gua jadi jelek, lho. Lo mau kita kecelakaan di jalan? Jangan bahas," tegur Ayna.

Vivi kemudian diam dan kembali duduk rapi di kursinya. Ia terus-menerus melirik Ayna yang duduk di sampingnya. Rasa tak percaya karena omongan Ayna barusan. Ia kemudian memikirkan sesuatu. Ia teringat akan ucapan mamanya beberapa tahun yang lalu.

"Tapi, Ay, dosa kan kalau begitu?"

"Dosa?"

"Iya, seharusnya lo—"

"Diem," potong Ayna lagi. Ia kira Vivi tidak akan membahas hal itu lagi.

Vivi menatap Ayna

"Vi, gue sama Abby aja enggak pernah bahas ini lho, masa lo bahas terus-terusan. Gue enggak suka," kata Ayna.

Vivi menghela napas, kembali bicara.

"Oke, maaf. Gue cuma mau ingetin lo, karena Mama gue pernah bilang kalau itu dosa."

"Itu kalau nolak, kakak gue sering bilang gitu."

"Tapi mama gue bilang begitu. Tetep dosa. Terus Abby emang setuju? Enggak kan?"

"Astaga Vi, gini deh. Gue udah minta persetujuan Abby sebelumnya dan dia setuju, fine fine aja tuh. Enggak ada masalah sampai sekarang. Enggak ada bahas itu atau minta haknya ke gue."

Bersama MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang