Abby benar-benar menuruti permintaan Ayna yang ingin datang ke makam mantan istrinya, Salma. Walaupun ia sebenarnya takut akan beberapa hal. Ia juga berharap, beberapa masalah akan selesai setelah ia menuruti kemauan Ayna yang sebenarnya merupakan permintaan ulang tahun perempuan tersebut.
Kini ia dan Ayna sudah tiba di rumah orang tua Salma. Sesuai permintaan Ayna, datang ke makam Salma ingin bersama Kia, dan Abby juga menuruti hal itu. Walaupun ia tak yakin akankah bisa membawa Kia karena sebelumnya ia dilarang bertemu Kia oleh ayah Salma.
Ia membuka pintu pagar dan langsung masuk ke dalam. Diikuti Ayna di belakang.
Abby belum sempat menelepon atau menghubungi Kia melalui orang tua Salma maupun kakak tiri Salma. Ia akan bicara soal itu secara langsung.
Waktu sekarang sekitar 2 siang. Abby sengaja datang di tengah hari begini agar nanti bisa sampai di makam Salma ketika sore hari.
Ia berjalan ke samping rumah, seperti sebelum-sebelumnya. Namun, di sana sepi dan tidak ada orang sama sekali, bahkan pintu terkunci.
"Kayak enggak ada orang."
"Kenapa enggak lewat depan?"
"Mereka biasanya di sini."
Ayna kembali diam. Langkah Abby kemudian berjalan menuju pintu pagar dan diam di sana. Sesekali ia menoleh ke pintu depan rumah yang sepertinya terkunci. Abby tidak yakin kalau Kia dan kedua orang tua Salma sedang berada di sini.
"Kayaknya mereka enggak ada di rumah."
"Kemana?"
Abby mengedikkan bahunya.
"Kita berdua aja." Abby kemudian keluar rumah tersebut. Menutup pintu pagar yang tadi sempat dibukanya. "Kayaknya mereka sengaja deh."
"Sengaja?"
"Sebelumnya aku dilarang ketemu Kia. Sabtu ini juga aku dilarang untuk jemput dan bawa dia ke rumah."
"Kenapa?"
"Aku udah bilang kan, Ayah Salma kasih waktu kita berdua tanpa urus Kia."
"Pasti ada alasan lain, apa?"
Abby tak menjawab. Ia tak mau bercerita pada Ayna secara jelas karena yakin akan menjadi masalah. Akhirnya ia langsung mengajak Ayna untuk masuk ke dalam mobil. Mungkin memang ia harus mengunjungi makam Salma hanya berdua, tanpa Kia.
Abby menyalakan mobilnya dan menjalankannya dengan pelan. Perlahan mobilnya meninggalkan rumah orang tua Salma.
Ayna menatap rumah tersebut, ia menghela napas pelan. Mengambil ponsel yang berada tas, ia membuka aplikasi pesan untuk mengirimi beberapa info.
Ayna : Udah jalan dari rumah orang tua Salma.
Ayna : Kia enggak ada di rumah, jadi cuma berdua sama Abby. Mungkin kamu bisa langsung ke makam, nanti kita ketemu di sana aja ya?
Ayna langsung menutup ponselnya. Ia sesekali melirik pada Abby yang diam dan di fokus menyetir.
****
Sekitar setengah 4 sore, Ayna dan Abby baru tiba di pemakaman yang menjadi tempat peristirahatan Salma. Terjebak macet juga perjalanan yang lumayan jauh membuat Ayna juga Abby merasa sedikit pegal.
Setelah memarkirkan mobilnya, Ayna langsung turun lebih dulu. Tanpa mengatakan apapun ia langsung menghampiri seseorang yang sudah ada janji dengannya.
"Mbak Ayna."
Ayna tersenyum lebar kala Gilang menyapanya lebih dulu.
Ayna sengaja mengajak Gilang untuk mengunjungi makam Salma berbarengan. Ada masalah yang ia harus selesaikan. Dan sebenernya Abby tidak mengetahui kalau ia akan mengajak Gilang yang merupakan mantan kekasih Salma itu. Ayna sengaja mempertemukan kedua orang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersama Mantan
Romance[SUDAH TAMAT. PART LENGKAP HANYA BISA DIBACA DI KARYAKARSA/PDF] Gimana ya rasanya nikah sama mantan pacar? Di usianya yang sebentar lagi menginjak 27 tahun, Ayna belum juga menikah. Trauma tentang kejadian hampir 7 tahun yang lalu membuat Ayna memil...