Oh, God!
Sosoknya terbaring telungkup di sampingku, tertidur pulas dan rambutnya acak-acakan. Wajahnya menghadap ke arahku, menampakkan kedamaian dan ketenangan.
Ukuran ranjang single yang sepantasnya hanya ditiduri oleh satu orang, menjadikannya sempit dan membuat tubuh kami bersentuhan tanpa adanya jarak. Lengan kanannya yang panjang dibiarkannya mendarat jatuh tepat di atas perutku.
Oh, no!
Aku bangkit duduk dan menarik selimut hingga mencapai leher, segera menutupi tubuhku yang hanya memakai pakaian dalam berenda. Gerakanku yang tiba-tiba membuatnya mengubah posisi, kali ini ia terlelap dalam keadaan telentang dengan tangan kirinya yang berlabuh sempurna di atas kedua pahaku.
Aku sepenuhnya membeku, otakku korslet dan kebakaran di mana-mana. Mulutku mengering, tidak bisa mencerna apa yang telah terjadi.
No, no, no, no ... NOOO!
Kuperhatikan sekeliling dengan tingkat kepanikan yang sudah mencapai ubun-ubun. Ruangan ini sangat kecil dan sumpek, bahkan ... sepertinya sedikit moldy. Seluruhnya asing dan tidak kukenali sama sekali.
Hah? Wait a minute. Ini kan kamarnya .... Tunggu! My first time ... di sini?!
Bulu matanya panjang dan lentik, melekat di ujung kelopaknya yang tertutup rapat. Hidungnya mancung dan mulutnya sedikit terbuka dengan bentuk bibir yang sempurna. Lehernya jenjang ditambah dengan kehadiran adam's apple yang cukup menonjol di tengahnya.
Kulanjutkan mengamati rupanya yang menawan, terus dan semakin ke bawah ... hold on a second. Those are ... d—ng! Ia juga memiliki tahi lalat pada area ketiaknya! What the! Tapi ... entah kenapa miliknya jauh berbeda dari Bima—cause his is totally yucky. Bukan cuma karena teksturnya yang rata dengan kulit dan berukuran super mungil, tapi juga ketika ketiganya berbaris rapi menghiasi rambut-rambut panjang di sekitarnya, I feel like ... oooh~! So pretty~!Those are not flies' poops! Bahkan 'moles' pun tidak cocok disematkan pada mereka. Those are ... those are ... ah! Beauty marks!
Dada Antony yang tidak terbalut kain terlihat dengan terlalu jelas—rata, like totally datar. Duh, tidak menarik sama sekali. Lalu perutnya ... gah! Terlalu kurus! Coba kalau lebih berotot ... what? ... What did I say?! Sempat-sempatnya, Olivia! This is not the time!
Keheningan kembali tanpa adanya sedikit pun kebisingan dari luar, hanya menyisakan suara napasnya yang teratur.
What am I doing here? ... Kenapa lagi, nih, biru-biru?
Luka-luka lebam kebiruan tampak di lengan, paha, dan betisku. Kuhentikan napas segera dan kembali mulutku menganga lebar.
MY GOD! ... That hot?! ... That passionate?! JESUS! Olivia! While his family di bawah?!
Jas dan kausnya dibiarkan tergeletak kusut di lantai samping ranjang, bersebelahan dengan tas pesta dan sepatu heels.
God! Is this what it feels like after a one night stand?! ... Wait! Our first time, tapi dia masih pakai celana? ... Bisa, yah?
KRINGGG!!!
"ARGHHH!!!" jeritku kaget di saat jam wekernya berdering dan tendanganku membuatnya jatuh berdebam.
"AW!" Ia merintih keras merasakan sakitnya benturan keramik pada tubuhnya. Sosoknya terduduk di atas lantai masih dengan rasa kantuk, terus mengacak-acak rambutnya dan meraih kacamata di atas meja. Akhirnya ia menemukan diriku dengan paras yang dipenuhi kepanikan di atas ranjangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine
ChickLitReading List Dangerous Love - April 2022 @WattpadRomanceID Cerita Pilihan Bulan Desember (2021) @WattpadChicklitID -- [Undies Connoisseur Series] Olivia's Eccentric Placebo Kesehariannya dipenuhi oleh kerjaan, kerjaan, dan selalu kerjaan. Pulang lar...