"Kita sudah berusaha semampunya, tapi konsumen terus ngotot dan memaksa pembatalan. Pastinya permintaan mereka supaya semua uang kembali, tanpa dipotong denda sedikit pun," jelas Resti yang garis kerutan di wajahnya terlihat lebih dalam hingga menambah beberapa tahun pada usianya. Uhm, sebetulnya aku pun tidak tahu berapa umurnya. 30-an? Early 40s? I don't care.
Ugh!
"Kontraktor ju-juga. Mereka se-semua butuh pekerjaan dan ti-tidak mau terus ditahan se-seperti ini. Sebagian besar te-tetap mengajukan pe-pemutusan SPK dan beberapa su-sudah mengangkut bersih si-sisa bahan yang tertinggal di la-lapangan," tambah Bakti dengan kepala tertunduk dan tubuhnya yang bergerak lunglai maju mundur tidak bisa menutupi kegelisahannya.
D—mn!
"Beberapa investor memutuskan untuk menghentikan mitra, dan bahkan ... mereka memilih Kingdom sebagai partner baru," ucap Dhira seraya membuang napas panjang dan menekuk jari jemarinya hingga terus saja menimbulkan bunyi-bunyian 'klik' yang menyebalkan dari setiap ruasnya, kebiasaan yang kuperhatikan selalu dilakukannya ketika dilanda masalah.
Stupid motherf—cker, disgusting Bara! You should go to h—ll!
Bakrie menatapku untuk beberapa saat dan akhirnya suaranya terdengar juga. "Kalian keluar dulu. Istirahat, jam makan siang. Setelahnya kita meeting lagi."
"Baik. Pak, Bu, kami permisi," jawab mereka mengikuti perintah dan meninggalkan ruangan dengan langkah kaki yang gontai.
"Sejak kapan dia juga jadi spy?" tanyaku seraya menunjuknya dan tubuhnya seketika berdiri tegak penuh kekakuan.
"U-uh, m-m-m-maaf, B-Bu—"
"Uncle gak bisa nyerahin semuanya cuma ke Amelia. She never leaves your side. Jadi, Uncle memilih Bakti as my second pigeon, to send all the information to me. He's basically helping her."
Bah! Ternyata! Kek-nya Bakti minta dipanggang juga with my killer beam, hingga ter-roasted sempurna dan meninggalkan burn marks di kulit permukaannya. Pastinya dagingnya tetap juicy, dong, dan tidak alot juga. Decadent! Well, sekarang kuakui kalau ia sedikit berdaging dan tidak kopong-kopong amat.
Layaknya sajian steak di restoran-restoran, jelas belum lengkap kalau di piringnya tidak ada tambahan kentang dan salad, bukan? Siapa yang pantas jadi garnish-nya? Ya, Amelia. Siapa lagi?! Double spy means double torture!
"You're not mad, are you?" tanya Bakrie polos.
Ya, mad, lah! Masih perlu nanya?! Tapi apa daya, aku sudah tidak memiliki tenaga untuk berdebat. Situasi perusahaan sedang genting seperti ini, masih juga mau mengeluarkan tenaga untuk berantem? Lebih baik kugunakan seluruh kekuatanku untuk menghajar Bara. Yes, I'm preparing myself to once again transform into the unbeatable Sailor Killer.
"Why are you here?" Pertanyaanku beralih kepadanya yang terus saja mengipasi wajahnya dengan kecepatan super yang membelalakkan mata. Bahkan daya kipas angin pun kalah olehnya. "Where's your son?"
Anaknya yang seharusnya hadir, bertanggung jawab dan menyelesaikan semuanya. Kenapa malah dia yang berada di sini? Suasana hatiku sedang seperti ini, masa iya harus mendengarkan panggilan sol-la-si-do~-nya juga?
"Olivia~."
Tuh, 'kan. Here it comes. Bahkan penampilannya saat ini tidak dapat tersaingi oleh siapa pun. Siapa juga yang kerja memakai gaun sepanjang itu? This is kantor, bukan Met Gala!

KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine
ChickLitReading List Dangerous Love - April 2022 @WattpadRomanceID Cerita Pilihan Bulan Desember (2021) @WattpadChicklitID -- [Undies Connoisseur Series] Olivia's Eccentric Placebo Kesehariannya dipenuhi oleh kerjaan, kerjaan, dan selalu kerjaan. Pulang lar...