pulang kuliah milo milih buat langsung pulang kerumah. tujuannya adalah untuk membersihkan diri karena ingin menjenguk kinara yang sedang sakit. tetapi di lain hal itu, milo yang lagi naro motor di teras rumahnya, di herankan dengan motor vespa yang sering cilo pakai.
setelah melepas helm, dia monolog. "tumben nih anak balik cepet," ujarnya sembari masuk kedalam rumah.
usai sampai di ruang tamu, milo di kagetkan oleh cilo yang berpakaian berbeda dari hari ini, juga dengan minyak wangi yang menyengat dan rambut yang dioles.
"mau kemana lagi lo?"
"bukan urusan lo," jawabnya singkat.
milo balikin tubuhnya, ngeliatin milo yang lagi jalan ngebelakangin dia.
"bisa nggak sih lo dirumah sehariii aja? bisa nggak?"
milo noleh sambil melepas kaitan helm warna hitamnya. "nggak bisa gue, lo cukup dewasa kan buat dirumah sendirian?" ucapnya sambil memakai helm dan menghampiri vespa-nya.
milo menyusul, dia jalan pelan-pelan nyamperin cilo.
"mau pergi sama rea?"
"iya, kenapa?"
"tumben sore-sore gini?"
cilo turun dari vespa-nya. berdiri tak jauh di hadapan milo, dengan tatapan sinisnya.
"sekarang rea biar jadi urusan gue-, bola matanya menatap milo silih berganti, lalu dia menyambung argumennya, lo udah nggak berhak, bang, sadar!"
milo menatap geram cilo. menatap adiknya yang lagi menaiki vespa geram.
"gue emang udah nggak ada urusan lagi sama rea, tapi gue kurang yakin lo bisa jaga dia,"
cilo ketawa sarkas."relain dia buat gue dan lo nggak perlu ikut campur lagi,"
milo mengepalkan tangannya. dadanya sudah meluap-luap, dia rasa sedetik lagi dia akan menghabisi adiknya sendiri. tetapi semua itu terhalang karena handphone-nya berdering.
cilo yang sudah keluar gerbang tanpa ditutup kembali membuat milo tampak kesal. "anjing!" gitu kasarnya.
dia liat nama penelpon dari layar, bibirnya membentuk sabit ketika namanya adalah kinara cantikku.
"ra? ra- sakit?"
tetapi justru kinara mematahkan argumen milo.
"jangan kerumah, ya, mil."
"kenapa, ra? apa alesannya?"
"ya- gue udah sehat. besok gue masuk kok."
"apa salahnya gue kerumah? gue juga-"
"apa?"
"ya mau jenguk lo," jawab milo sembari menggaruk rambutnya karena salah tingkah. gengsi sendiri karena katanya, dia nggak bisa nyebut kangen. karena nggak tau arti kangen itu sendiri, katanya, sih.
terdengar suara tawaan renyah di sebrang sana. "kenapa sih lo nggak jujur aja?"
"jujur apa coba?"
"ya jujur- kalau lo kangen sama gue."
milo ketawa. terus dia berjalan ke arah kulkas, nuang air dingin di gelas. dan dia nggak sadar kalau gelasnya itu berisi jus jeruk.
"lo terlalu kepedean, ra, gabaik."
suara renyah tawaan terdengar, menyapu lembut telinga milo.
"goblok!"
"bisa-bisanya ya lo ngatain gue goblok?"
milo mendelik. dia benar-benar nggak nyangka hal bodoh yang dia lakuin kalau perasaan senang lagi menghantui. dan dia yakin, bukan cuma dia yang tiba-tiba jadi bego pas lagi telponan sama orang.
"gue nuang aer ke gelas yang isinya jus. bego bin goblok ya, ra, gue?"
terdengar tawaan lebih kencang dari biasanya, dan itu ngebuat milo tersenyum tipis-tipis.
"dasar aneh!"
"jadi-, gue nggak boleh kesana, yakin?"
"iya, gue harus istirahat lagi. besok kita ketemu di kampus."
"mmm padahal gue-,"
milo menarik napas gusar. yang di sebrang sana diam tak bersuara.
"selamat istirahat, ya, ra. cepet sembuh."
"oke. bye!"
"bye, ra."
muka haechan abis telponan😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
someone like you | HAECHAN [END]
Romance"ra, lo nggak perlu jadi astrea untuk jadi sempurna. di mata gue, lo sempurna dengan kinara yang apa adanya." "tapi-, astrea itu indah untuk dikenang kan, mil? bahkan lo aja nggak mampu buat lupain dia dari hidup lo." .... "gue berharap lo liat lang...