40-pertemuan dua manusia yang sudah berpisah

39 31 23
                                    

"sukak?"

gadis itu mengangguk dengan seulas senyum, lalu kembali menikmati roti bread-tut yang dibelikan oleh bara. cowok itu juga membelikan kinara donat jac.pot sebanyak empat lusin. sebenarnya lelaki itu agak geram dengan kinara sebab menolak dibelikan handphone yang baru, sembari berjalan di lantai dua mall, gadis itu bertanya.

"kenapa sih kak bara membelikan aku ini itu?"

bara geming sejenak sebelum akhirnya ia tersenyum tumpul.

"mau buat kamu senang. aku nggak mungkin ngajak kamu jalan dengan nahan lapar, kan? kalaupun jawabanmu enggak, ya tetap ku belikan kalau kamu suka."

kinara terhenyak dengan jawaban laki-laki itu. ia sesungguhnya tak mengerti perasaannya sekarang, senang atau justru ngerasa bersalah. karena secara tidak sengaja, ia bergumam dalam benaknya, untuk apa membuat pacar orang senang?

"itu adalah bentuk keikhlasan, ra. kalaupun cowokmu sudah buat kamu senang, apa aku nggak boleh juga?"

kinara membeku. rasa-rasanya sulit sekali untuk menelan kunyahan roti berisi keju yang sisa setengah itu. mereka sama-sama hening sampai melanjutkan perjalanan mereka di salah satu mall yang ada di jakarta.

...

usai keluar dari toilet, laki-laki itu sungguh merasa lega, dan tanpa sengaja, entah tuhan sedang merencanakan apa, ia melihat seorang gadis berjalan melewati lorong toilet sembari makan sebuah roti dengan laki-laki yang tinggi, berjambul dengan rambut kebuleannya, kulitnya pucat seperti mayat, juga dengan tatapan seolah menikmati perjalanan menyenangkan dengan pacar orang.

dadanya mendadak sesak saat itu juga, dinginnya mall pun seolah tidak berasa. atmosfer berubah menjadi memanas. dengan langkah getir, milo memberanikan diri untuk memperhatikan tiap langkah pacarnya dengan lelaki lain, juga dengan plastik berlogo jack.pot ditenteng di tangan kiri lelaki itu.

bersusah payah lelaki itu menarik napas beratnya, berharap ia dapat menerima kenyataan. memastikan centang biru pesannya sejak sore ternyata masih tidak berubah sama sekali. dipikirnya kinara ngambek ingin sendiri, justru pacarku berkencan dengan laki-laki lain.

entah bagaimana bisa kaki laki-laki itu melangkah, ia justru tak kembali ke tempat semula. menaiki eskalator, berharap menemukan sebuah rooftop, seketika ia ingat dengan perkataan astrea sebelum mereka berpisah dulu.

kalau lo mau ke bulan disaat galau, nggak apa-apa. gue ada disana.

air matanya tumpah saat angin menghempas rambutnya begitu saja, bola matanya berpusat pada gelapnya langit malam tanpa bulan sekalipun. lelaki itu berbenak, disaat gue butuh, bulan itu nggak ada, re.

dia menghapus air matanya secara kasar. melangkah lebih jauh ke depan, melihat ke sekeliling bahwa di langit yang luas ini, benar-benar tak ada bulan atau bahkan bintang, dan jawabannya benar. kosong.

laki-laki itu spontan berteriak karena dadanya yang sesak juga karena kenyataan yang memaksanya untuk diterima.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!"

tak ada air mata yang turun membasahi pipi. hanya ada suara tarik-hempas napas turun naik dari dadanya yang mencekat. sekitar lima menit berdiam diri dalam keheningan, meski sebenarnya isi kepalanya tak benar-benar hening. ada keributan yang sungguh menyakitkan yang bahkan orang lain pun tak bisa mendengarnya.

someone like you | HAECHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang