30-obrolan singkat

31 35 16
                                    

yang gadis itu tidak habis pikir adalah ini pertama kali-nya milo telat datang kuliah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

yang gadis itu tidak habis pikir adalah ini pertama kali-nya milo telat datang kuliah. padahal sebelum lima belas menit anak itu sudah menginjakkan kaki di fakultasnya. niat ingin memberikan milo bekal makan siang, gadis itu memilih untuk rehat di antara penghijauan kantin kampus bebarengan dengan junet, janu, dan mark yang juga lagi nunggu temannya itu.

bagusnya; teman-temanya tak sungkan membiarkan kinara duduk bersamanya. itung-itung nungguin milo bebarengan sembari ngobrol singkat. hal itu ngebuat kinara spontan memiliki ide untuk mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin tak seharusnya dia tanyakan.

"menurut kalian- milo itu sepenuhnya nggak sih sayang sama gue?"

junet menghela napas. sejujurnya dia nggak memiliki jawaban yang tepat. janu noleh ke mark yang sudah siap akan menjawab pertanyaan itu.

"jangankan gue, emaknya aja pasti nggak tahu berapa besar rasa sayang anaknya. gimana perasaannya. lagipula lo harus tahu beberapa hal menakjubkan tentang milo sih.." jawaban mark spontan ngebuat kinara antusias. bahkan bukan hanya gadis itu, tetapi junet dan janu pun ikut memperhatikan kelanjutan argumen temannya itu.

"lo tuh kenal milo disaat milo udah banyak berubah."

kinara mengernyit. "berubah gimana maksudnya?"

janu ngerangkul mark. menyisakkan junet yang fokus masukin kacang polong ke dalam mulutnya. mark basahin bibir bawahnya sekilas, matanya menerawang jauh kedepan.

"karena lo nemuin dia ketika dia udah jadi manusia yang lebih baik. kalau lo pikir dulu hubungan dia sama astrea baik-baik aja, ya nggak juga."

janu mengacungkan jempol. "bener! kalau lo nemuin milo jauuuhhh sebelum astrea, gue yakin lo batin kalang kabut!"

kinara nyengir dengan cara bicara janu yang sedep kayak sambel goreng buatan dirinya. junet ikut nyengir samar-samar minum aqua gelas takut nyemprot temannya yang ada di depannya. mark milih buat lanjutin ceritanya.

"serius. dulu itu milo cuek, dingin, nggak peka, nggak perhatian. dia cuma bisa asik sama kita-kita tanpa mau ngelibatin ceweknya ke dunia dia, iya' kan? ampe-ampe dulu dia berantem tiap hari ama si rea!"

janu dan junet ketawa. junet ikut andil dalam pergibahan temannya yang belum datang ini.

"dulu pas mark sama janu lagi nungguin di parkiran, gue nyusulin si milo ke depan kelasnya si rea yang lagi nangis. nggak tahu apa masalahnya, tapi milo justru ninggalin rea gitu aja. hampir putus mereka, tapi mereka sama-sama sabar."

janu ngakak. "besoknya si junet minta maaf karena ngerasa bersalah sama milo, ya kita juga sih, ya kan?"

junet mengangguk setuju. mark ketawa renyah, terus dia nyedot ale-ale yang baru aja dia buka. abis itu dia lanjutin argumennya.

"dari yang nggak bisa ngomong 'sayang' aja nih, itu anak udah buciiiinnn banget ke rea. dan sekarang lo ketemu dia, ra, lo langsung dapetin hasilnya."

janu mengangguk setuju. "yap! tanpa bersusah payah."

kinara menarik napas dalam. bibirnya tersenyum kecil. rangkuman kisah rumit antara kekasihnya dan gadis lain membuahkan hasil yang justru dirasakan olehnya sekarang. tetapi kinara yakin, gadis yang berhasil membuat lelaki sepenuhnya mencintai adalah gadis yang paling sulit dihilangkan begitu saja dalam hidupnya. seperti astrea. meski milo pernah mengatakan dia sudah melupakan astrea, tetapi mendengar bagaimana rumit-sulitnya hubungan mereka, ngebuat kinara yakin bahwa jejak-jejak perjalanannya dengan astrea masih melekat jelas di sana.

tak lama dari situ, handphone gadis itu berdering. dia pikir nama penelpon itu adalah nama yang sedang dia tunggu-tunggu. tetapi justru nama lelaki lain yang nggak pernah ia duga akan menelponnya hari ini. maka gadis itu beranjak berdiri.

"gue angkat telepon dulu, ya?"

"okeiii!

"bekelnya?" tanya mark.

"oh, iya. ini tolong kasihin ke milo, ya. makasih banyak semuanya."

"siap, ra!"

"salamin ke michelle dapet salam dari junet!"

janu nepuk punggung lelaki itu. "genit banget ini anak, anjir."

junet nyengir. "usaha."

someone like you | HAECHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang