°•Saturday, 2004•°

317 27 16
                                    

Saturday, 2004
Ananda Reno

🤱👶🧑‍🍼

Malam yang tenang dihiasi bulan dan ribuan bintang. Suara tangisan bayi terdengar hingga ke penjuru ruangan. Lalu tak lama di susul suara toa masjid yang tengah ber- iqomah tanda salat isya' akan dimulai.

Sabtu, 20-April-2004, anak itu lahir ke dunia dalam keadaan sehat dan sempurna. Anak kedua dari pasangan suami istri, Sadiya dan Chandra. Pasangan yang menikah 10 tahun yang lalu.

Mereka yang ada di sana tersenyum bahagia. Akhirnya penantian mereka selama hampir 7 tahun untuk mempunyai anak kedua hari ini tersampaikan juga.

Chandra mengumandangkan adzan di telinga bayi itu. Mengusap lembut penuh sayang pada jari-jemari anak itu.

Ananda Reno

Kesepakatan mereka sejak bayi itu masih ada di dalam kandungan Sadiya, mereka akan menamai anak kedua mereka dengan dua kata nama itu.

Yang pertama Ananda Marta, dan sekarang Ananda Reno.

Esok harinya, tepatnya di hari minggu pagi, ketika suara ayam jantan riuh ramai berkokok. Bidan sudah mengijinkan ibu dan bayi itu pulang, dan melakukan perawatan di rumah.

Segala persiapan telah dilakukan. Diantaranya semua kebutuhan ibu dan bayi itu.

Tidur satu kamar bertiga. Sadiya, Marta dan penghuni baru rumah itu, Reno.

Sementara waktu Marta mengalah untuk adik kecilnya. Anak perempuan berusia 7 tahun itu tidur di bawah kaki ibunya.

"Nanti kalo adik udah besar, Marta boleh, 'kan tidur di samping bunda lagi?" Tanya Marta polos.

Sadiya mengangguk mengusap rambut panjang anaknya lembut.

"Boleh, Marta boleh tidur samping bunda lagi. Yang kanan Marta yang kiri adik Reno." Jawab Sadiya membuat anak perempuan itu tersenyum senang.

"Yes." Seru Marta menggenggam erat kedua tangannya senang.

"Marta sekarang tidur dulu, ya, udah malem. Besok kita main lagi kayak tadi sama adik, ya?" Marta menggerakkan kepalanya setuju. Kemudian berbaring di bawah kaki ibu dan adiknya. "Jangan banyak gerak, ya, Marta, nanti kena adik Reno kaki kamu..." Tegur Sadiya halus penuh kesabaran.

"Iyaa, bunda, Marta nggak akan banyak gerak..." Marta tidur dengan posisi miring menghadap ke arah mereka. Bibirnya mengulas senyum bahagia.

Akhirnya, dia memiliki teman bermain sekarang. Marta harap Reno mau menjadi teman bermainnya bila sudah dewasa nanti.

•To Be Continued✓

⚠️
Waktunya di skip, ya, jadi nggak terlalu di jelasin.

⚠️
Nanti juga bakalan ada Flashback nya kok. Jadi nggak bisa cerita langsung di sini. (Maybe)

I hope you understand❤️


SATURDAY||Reno: Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang