Menyalakan lampu belajarnya dan laptopnya, memasang kacamata minus yang khusus dia gunakan untuk belajar, lantas dia duduk di atas kursi belajar dan membuka buku paket yang sudah siap di atas meja.
Membolak-balik setiap lembarnya untuk memahami isi materi yang menurutnya akan keluar di ulangan harian besok.
Reno akan rajin, bila suasana hatinya sedang buruk. Dan sebaliknya, dia akan bermalas-malasan ketika suasana hatinya sedang ceria. Karena keceriaannya berasal dari ponselnya.
Namun sedari pulang sekolah tadi, Reno belum kunjung membuka ponselnya. Hanya sesekali mengecek melalui layar kunci, apakah ada notifikasi penting atau tidak. Hanya grup kelas (tanpa guru) dan grup teman-teman karibnya saja yang ramai. Yang pasti Reno sedang tidak minat dengan dua grup itu. Lagian juga Reno jarang sekali nongol di grup, kalau memang tidak benar-benar penting.
Jam menunjukkan pukul 18.13. Dia mencari materi yang susah untuk dia pahami melalui beberapa sumber.
Kedua netranya bolak-balik menatap layar laptop dan buku. Namun materi yang sedang dia pelajari sangat sulit masuk ke otaknya.
Beranjak dari duduknya, Reno mengambil buku yang mungkin akan membantunya belajar malam ini.
Ditemani sunyinya malam, ruangan sejuk karena kipas angin dan sendiri di kamar atas sudah menjadi kenyamanannya.
Anggota keluarganya yang lain tidur di lantai bawah, sedangkan Reno tidur di ruangan sederhana dengan luas 6×7 meter itu.
Mendecak, karena sebal mencari apa yang dia butuhkan sedari tadi tak kunjung ditemukan. "Syaitan, saya lagi nggak mood gabut, jadi ijinkan saya belajar malam ini, " Senandika Reno, sambil terus bolak-balik mencari apa yang dia cari.
Huft...
Reno membuang napas, akhirnya dia menemukannya di kolong kasurnya.
"Belajar serius, nggak usah bikin waktu saya terbuang sia-sia lagi buat mencari kamu." Omel Reno menatap buku itu dengan serius.
Cowok itu kembali duduk di tempatnya, membolak-balik setiap halaman buku itu. Sedikit menyipit dan... "Lima belas menit saya buang keringat saya mencari kamu... dan jawaban kamu sama kayak yang lain?" Reno membuang napasnya gusar. "Kayaknya saya yang emang nggak paham sama materi ini." Cowok itu mengacak-acak rambutnya frustasi.
Dari pada frustasi, Reno memilih untuk mematikan laptop dan lampu belajarnya, beranjak dari tempat dan memilih untuk membaca buku-buku miliknya di atas kasur saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATURDAY||Reno: Lee Jeno
RandomTentang semua yang ada dalam diri seorang Ananda Reno: •Tentang kehidupan sehari-harinya. •Tentang bagaimana dia ketika sendiri. •Tentang apa yang sedang keluarganya alami. Bunda dan Ayah. •Tentang masa lalu yang sering menghantuinya. Cinta dan ling...