•Karina, apa kabar?•

23 4 0
                                    

•Bahagiain bunda dan keluarga

•Lulus=>Kerja, kuliah; ambil jurusan Psikolog/Sastra Indonesia.

•Lunasin hutang-hutang bunda

•Shalat berjamaah di imamin ayah

•Ngaji bareng keluarga

•Minta maaf ke tetangga dan orang-orang yang pernah dia/keluarga temui

•Melihat bunda dan ayah setiap waktu shalat berjamaah

•Kasih tiket kencan buat bunda & ayah

•Menunaikan ibadah haji sama bunda, ayah, dan keluarga (kalau mampu)

•Minta maaf ke 'dia'

•Sapa 'dia II'

•Nikah/Mati

🌱

Reno tersenyum pada barisan kalimat-kalimat yang dia tulis di atas buku hariannya itu. Dia juga tersenyum ke arah lembaran yang dia jajar di samping buku hariannya.

Lembaran itu berisi tulisan yang sama, namun lebih sedikit dari yang barusan Reno tulis.

Dia meletakkan pulpennya. Meregangkan otot-otot tangannya sambil menegakkan tubuhnya.

Hujan deras disertai angin kencang dan geluduk yang tak berhenti bersahutan. Kalau biasanya membuat telinganya sangat terganggu, justru malam ini suasana hati Reno sedang senang-senangnya. Sebab sebelum dia kembali ke kamarnya, kabar baik menyelimuti keluarganya.

1. Mbak Marta mulai besok bisa kembali bekerja, dengan aktivitas baru dan suasana tempat yang baru.

2. Setelah seminggu bunda dan ayah tak saling tegur sapa, tadi sore Reno lihat mereka berdua sudah mulai saling berbicara, dan menonton televisi berempat bersama Hafiz dan Alice.

3. Pengumuman nilai ulangan harian bikin Reno makin semangat untuk belajar.

Di sela 3 hal itu, ada sesuatu yang bikin Reno tidak tenang. Yaitu, seminggu lagi ujian kenaikan kelas diadakan. Reno semakin was-was akan masa depannya. Menyangkut perekonomian keluarganya yang tak memungkinkan Reno untuk melanjutkan kuliah. Lalu, banyak hal yang harus Reno perjuangkan, dan Reno bingung harus memulainya dari mana.

Sebelum itu, Reno lebih khawatir ketika nanti ujian kejuruan. Di mana mata yang akan diujikan adalah hal yang paling Reno hindari. Berharap ujian nasional diadakan dan ujian kejuruan ditiadakan. Namun, hal itu tak akan mungkin terjadi.


Reno sangat mengkhawatirkan hal-hal itu. Ia takut mengecewakan orang tuanya bila dia gagal dalam sebuah pelajaran bahkan ujian, apalagi hal itu menentukan lulus atau tidaknya Reno. Takut banget, takut.....

Hati yang mulanya tenang, berganti dengan gelisah. Geluduk tak lagi terdengar, namun kilat tak berhenti mengeluarkan cahayanya sedari tadi.

Ah, begini, kalau senang, terus membayangkan kesenangan lain sambil melamun sehingga membuat pikirannya jadi kemana-mana.

Dia memutuskan menyalakan laptopnya. Membuka aplikasi yang biasa dia gunakan untuk meluapkan curahan hatinya.

Dia mengetikkan judul untuk curhatan malam ini.

"Karina, apa kabar?"

•🍃 Saturday •🍃

SATURDAY||Reno: Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang