•😏Jidan, Jidan😊•

43 5 14
                                    

"Alhamdulillah... dosa saya berkurang ya Allah karena teman-teman saya telah bersuudzon pada saya." Haikal menengadahkan tangannya mengucap syukur.

Reno menyeletuk, "Nggak ikutan. Saya baru datang,"

"Saya juga," Naja ikut-ikutan Reno.

"Gue? Hahaha, malah sampe sekarang gak paham sama maksudnya Jidan." Chan mengimbuhi.

"Sorry gue lupa ngapain tadi," Rezvan memilih untuk duduk di samping Reno. Dan Reno langsung memeluk tubuh kecil Rezvan dari samping.

 Dan Reno langsung memeluk tubuh kecil Rezvan dari samping

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nggak ikutan, ya, 'kan, Rez?"

Rezvan mendecak, "lepasin anjir! Pengap!" Reno yang gemas malah mengeratkan pelukannya, lalu melepaskannya dan menampar pipi Rezvan karena saking gemasnya.

"Anjirt!"

Reno seperti orang tak bersalah kembali menyaksikan tontonan langsung agak jauh di depannya itu dengan cengar-cengir◜‿◝.

"Lo yang bikin kita suudzon, ya! Ngapain coba lo desah-desah tadi?"

Haikal tertawa, "gue tau pikiran kalian, terutama lo," yang dimaksud adalah Jidan. "Pas kalian panggil-panggil, sengaja gue, biar kalian nethink ke gue, dan dosa gue berkurang." Dengan bangganya dia melebarkan kedua tangan dan senyumannya.

Mirza beranjak dari tempatnya, menghampiri mereka lalu menyentil pelipis Haikal. "Nggak gitu konsepnya Jono!" Mirza geleng-geleng. "Lo sama aja nyari dosa kalo begitu. Mau berkurang dosanya ya ngaji, salat, beribadah, bukan bikin orang suudzon sama lo. Otak naruhnya didengkul ya begini modelannya." Gereget Mirza. "Ya Allah... punya temen kok gini banget kelakuannya." Keluh Mirza kemudian kembali ke tempat semulanya, yaitu tiduran di kasur Chan bareng Naja. "Hadeeehhh..." Gusar Mirza, menenggelamkan wajahnya di bantal guling Chan.

Jidan menatap Haikal, menjulurkan lidahnya, lalu berkata, "ketikannya kata-kata bijak, jadi curiga kalo hasil plagiat." Ucap Jidan, bercanda. Baru saja dia melangkah, namun dengkulnya berciuman dengan lantai mulus kamar Chan.

"Sorry, Dan. Kaki gue gabut banget ini pengin jegal orang," Haikal menahan tawanya, melihat muka Jidan yang terlihat ingin misuh-misuh.

"Sialan!"

"Hahaha..." Semua tertawa, tersisa Reno yang memainkan jemari Rezvan namun tatapannya terlihat sangat kosong. Seperti banyak hal yang dipikirkan Reno.

🍃 Saturday 🍃

🍃 Saturday 🍃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SATURDAY||Reno: Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang