•✨Apa yang Dirasakan Reno✨•

59 5 2
                                    

"Hai, Reno, apa kabar?" Terperanjat, Reno seketika terdiam ketika seseorang menyapanya tiba-tiba dengan lambaian tangan, dan sialnya dia perempuan cantik yang pernah Reno kagumi. Dan kembali dia kagumi beberapa detik yang lalu.

Reno menganggukkan kepalanya samar-samar. Sial lagi, perempuan itu malah memberi Reno senyuman manis.

"Kabar baik, Reno? Lama, ya, kita nggak berjumpa?" Reno menelan ludahnya dalam-dalam.

"Heem," deham Reno sebagai jawaban.

"Btw, mau, nggak, gue traktir?" Penawaran dari Laura bikin Reno langsung berlagak aneh.

"Traktir?" Beonya.

Laura mengangguk, "sebagai bentuk terima kasih buat waktu itu lo udah anterin gue sampai rumah."

"O-oh, nggak perlu, Lau, gue.. bawa bekal," jawab Reno terputus-putus.

"Beli minuman, deh, ya?" Bujuk Laura.

"-"

"Reno bawa minum sendiri!" Sahut seseorang yang berdiri di sisi kanan Reno. Dia Rezvan. Dengan tatapan menusuknya pada Laura.

Merasa aura Rezvan membuatnya sedikit tertohok, Laura salah tingkah, "oh, ya, udah, lain kali aja, ya, No? Jangan nolak lagi tawaran gue." Laura menatap Reno dengan lengkungan di bibirnya.

Laki-laki bertubuh sedang, yang saat ini berada di antara belakang bahu Rezvan dan Reno, menyeletuk, "Laura, lo, 'kan?"

"Eh, eh, iya, Mirza? Ada apa?"

"Pacar lo nungguin di aula. Katanya lo juga disuruh buat beliin dia susu kotak di koperasi pake duit lo dulu." Mirza memberi tahu sesuai apa yang dikatakan Satria beberapa menit yang lalu padanya.

Laura mengulum bibirnya, menatap sekitar, seperti ada rasa tak aman dalam diri remaja 16 tahun itu.

"Gue, permisi, ya, No," pamitnya pada Reno, dia juga menganggukkan kepalanya pada Rezvan sebelum berlalu, walaupun Rezvan memberinya tatapan tak bersahabat. "Makasih, ya, Mir." Mirza membalasnya dengan anggukan.

"Tertekan keknya tu anak." Timpal Mirza sembari menatap punggung Laura yang kian menjauh.

Rezvan memutar bola matanya malas, "bodo, lah, bukan urusan kita juga." Rezvan melangkah untuk menyusul teman-temannya yang terlebih dahulu duduk di bangku tempat biasa mereka sedari tadi.

Reno maupun Mirza menyusul.

"Tumben lo beli, Ren?" Tanya Haikal setelah ketiga cowok itu tadi datang.

"Beli permen," jawab Reno sambil menunjukkan barang yang dibelinya di kantin barusan.

Rezvan menatap Reno lamat, ada tanya dalam diri Rezvan tentang cowok itu. Ya, Rezvan akan segera menanyakannya. Segera. Entah, kapan.

•🍃 Saturday 🍃•

•🍃 Saturday 🍃•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SATURDAY||Reno: Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang