28 | EGOIS

91 5 1
                                    

Acara ulang tahun Bunda Anela sedang dilakukkan sekarang. Hanya sebuah acara makan-makan seperti biasa antara keluarga Fabian dan Anela saja, tidak lebih.

Sebuah kue berwarna putih yang dihias dengan banyaknya bunga membuat Anela terkagum saat melihatnya. Fabian yang melihat wajah cantik Anela langsung mengalihkan pandangannya enggan menatap gadis itu lagi.

"Selamat ulang tahun Bunda!" seru Anela sembari memeluk Bunda nya itu diikuti dengan Ayah Anela yang juga memeluk Bunda Anela.

"Selamat ulang tahun Bunda," seru Fabian juga sembari memeluk Bunda Anela. Setelahnya Bunda dan Papah Fabian ikut menyelamati Bunda Anela.

Mereka akhirnya duduk di meja makan rumah Anela, seperti biasanya, Anela pasti duduk disebelah Fabian. Menu acara ini sudah pasti ada pasta kesukaan Anela, ayam kesukaan Fabian, dan makanan lainnya yang menjadi kesukaan keluarga keduanya.

Setelah berdoa, mereka memulai acara makan makannya dengan wajah bahagia nya masing masing. "Itu pasta nya ke sebelah Anela aja," ucap Bunda Fabian saat melihat Papah Fabian kebingungan menaruh mangkuk pasta itu dimana.

"Ayam nya juga ke sebelah Fabian aja," ucap Bunda Anela setelah Ayah Anela membawa satu potongan ayam ke piringnya.

Seperti biasanya, Anela pasti akan mengambilkan Fabian ayam dan Fabian yang mengambilkan Anela pasta.

Anela merasakan adanya keanehan dari lelaki itu, biasanya Fabian akan bertanya seberapa porsi pasta yang Anela inginkan namun kali ini Fabian terlihat sangatlah dingin bagaikan tak ingin bersoalisasi di hari ini.

"Bi?" panggil Anela yang membuat Fabian menolehkan kepalanya penasaran. "Lo gak apa apa?" tanya Anela lagi.

Fabian membalas nya dengan senyuman tipis lelaki itu lalu mengusap puncak kepala Anela perlahan sembari menggelengkan kepalanya pelan.

Entahlah, rasanya berbeda. Fabian seperti merasakkan sesuatu hal yang membuatnya ingin marah namun ia tak tahu apa itu alasannya. Yang jelas, ini bukan karena Anela.

Gadis itu tersenyum lebar saat melihat Ayahnya dan Papah Fabian sedang membahas hewan hewan yang ingin mereke pelihara.

"Papah mau nya melihara jangkrik aja boleh gak? Biar kalau Bunda ngelucu ada yang ngejek." ucapnya sembari berbisik di kalimat terakhir karena takut terdengar oleh kedua wanita yang gampang marah itu.

Fabian tertawa saat mengetahui papahnya yang juga memiliki misi yang sama dengannya, yaitu berhasil mengejek Bunda nya secara langsung. Namun mereka selalu gagal karena Bunda Fabian lebih seram dari benda ataupun hewan apapun.

"Kalau Ayah, mau pelihara banyak serangga." ucapnya yang membuat ketiga orang disana yang menyimak mulai mengerutkan dahinya kebingungan. "Kenapa?" tanya Anela.

"Bukannya Anela takut serangga ya?" tanya Fabian dengan wajah penasarannya. "Oh, pasti Bunda nya juga takut serangga?" seru Papah Fabian yang hanya dijawab oleh gelengan kepala Ayah Anela saja.

"Ya apalagi kalau bukan buat nakutin anak Ayah!" tawaan kencang mulai keluar satu persatu yang dimulai dari Ayah Anela dan yang lainnya kecuali Anela.

"Kok jahat sih?!" kesal Anela.

"Kan nanti Ayah bisa jadi SuperHero nya Anela."

Hidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang