Vote dan komen nya mana atuh guys:(
"Santai aja kali Bi, gak usah galau kaya gitu." ucap Yoga sembari mengusap bahu sahabat nya itu perlahan.
Mereka kini sedang berada di ruang latihan, tanpa Reynald tentunya. Sebenarnya ini adalah jadwal untuk mereka latihan namun Reynald malah pergi entah kemana yang membuat ketiga orang itu terdiam dan memutuskan untuk meliburkan pelatihan hari ini.
"Kenapa lo gak mau Anela kenal sama lo di sekolah Bi? Kan gak ngaruh juga lagian." tanya Gavin yang sudah mulai penasaran dengan inti permasalahan yang dimiliki sahabatnya itu.
Fabian terus terdiam, Yoga yang merasa jika sahabatnya ini mungkin tidak nyaman dengan pertanyaan itu mencoba mengubah suasana. "Kepo banget lo Vin! Dah lah, have fun aja kita."
"Gue denger ada festival band di Univ mana gitu gue lupa. Ikut lomba gak nih kita?" tanya Yoga yang masih berusaha mencairkan suasana dan membuat Fabian melupakkan masalahnya dengan cepat.
"Hadiah?" tanya Gavin to the point.
"Lo jadi mata hadiahan gitu ya Vin? Biasanya kan gue." jawab Yoga dengan wajah kesal nya. Gavin mengeluarkan lidahnya berniat mengejek lelaki itu dan membuatnya tambah kesal.
"Biasa aja sih, bukan acara besar juga. Gimana? Hitung-hitung lo lupain masalah lo kan Bi?"
"Ngikut deh gue," jawab Fabian dengan tatapan datarnya sembari memainkan gitar yang sedang lelaki itu pegang. "Gue juga," ucap Gavin setelahnya.
Yoga menganggukkan kepalanya merasa senang, "Cukup lah buat ngopi satu hari sekali selama tiga atau empat bulan kalau juara satu mah."
"Si Reynald? Raphael? Bakal setuju mereka?" tanya Gavin sembari memberikkan tatapan penuh nya ke arah Yoga. "Anjir si Raphael gue lupa." kesal nya kepada diri sendiri.
Lelaki itu akan sulit untuk diajak bersama jika di saat saat sekarang. Apalagi jika bukan karena masalah tentang Anela dan Fabian ini. "Gue gak yakin,"
"Emang harus ada dia ya Vin?" tanya Yoga sembari berharap jika jawaban Gavin adalah menggelengkan kepalanya. "Mau juara satu kan?" tanya nya dengan nada sinis.
"Biar gue aja yang ajak." ucap Fabian tiba tiba yang membuat mereka sontak menatap ke arah Fabian secara bersamaan. "Serius lo?"
"Iya anjir!"
"Semangat Bi!" teriak Yoga sembari mulai berjalan ke arah gitar miliknya itu. "Semangat juga," ucap Gavin juga yang langsung mulai mengotak atik ponsel nya.
Yoga membuka ponsel nya dan menyiapkan segala persyaratan pendaftaran, Gavin yang mulai mencari nada dan aransemen lagu yang akan mereka bawakkan nantinya, dan Fabian yang juga ikut memberikkan ide dan membantu Gavin dalam mengaransemen.
Tak lama, datanglah Reynald yang sudah berganti dengan pakaian santai nya. Lelaki itu baru saja selesai mengantar Anela pulang namun Gavin langsung memberikannya pesan untuk berkumpul karena ada sesuatu yang akan lelaki itu bahas.
Mau tak mau, akhirnya Reynald memilih menyimpan segala peralatan sekolahnya ke rumah dan membersihkannya lebih dulu lalu pergi ke sekolah lagi.
Dengan wajah kesal lelaki itu, Reynald melemparkan tas kecil nya ke arah Gavin. "Ganggu lo," ucapnya kesal.
"Biasanya juga lo diem doang kan," ucap Yoga dengan nada mengejeknya. Gavin tertawa sembari kembali melemparkan tas kecil lelaki itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Love
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Bukan cerita tentang percintaan mulus yang berawal dari persahabatan, tetapi jalan hidup Anela yang menjadi rumit karena ulah sahabatnya. Termasuk kedalam salah satu anggota band terkenal, membuat Fabian mengubah kepribadia...