15 | Ungkapan rasa

191 10 0
                                        

Salah satu tempat makan fast food di Bandung menjadi tempat yang dituju oleh Daren. Dan kini di hadapan Anela sudah terlihat ada beberapa makanan dengan paket sarapan yang tadi dipesan oleh Daren.

Melihat Daren dengan santainya meminum minuman soda di pagi hari membuat Anela mengerutkan dahinya tak percaya. "Kenapa minum itu? Kan ada air putih, masih pagi," ucapnya cuek.

Daren terkekeh sinis, ia kemudian membuka botol minum air putih didepannya lalu menegak nya hingga tersisa setengah, lelaki itu langsung menutup kembali botol nya dan menyimpan tepat dihadapan Anela dengan penuh tenaga. "Udah kan?"

Anela yang mulai kesal kembali oleh kelakuan lelaki itupun hanya bisa menghela nafasnya kasar. "Lo ngapain bawa gue kesini?"

"Berapa?" tanya nya dengan wajah sinis milik lelaki itu.

"Apaansih?! Gak jelas tau gak?!" marah Anela.

"Harga lo, gak usah deketin pacar orang, gue tau lo suka sama cowo orang,"

Anela tidak begitu terkejut saat Daren mengatakkan hal itu, apalagi kejadian tadi benar benar Daren lihat dengan matanya sendiri. "Iya,"

"Gue emang salah buat jatuh cinta sama sahabat gue sendiri," jelas Anela yang langsung memberitahukkan fakta nya kepada Daren.

Anela hanya tak ingin masalah kecil nya ini berubah menjadi masalah besar hanya karena ia terus menutupi nya. Mungkin jika Daren tau semua, lelaki itu tak akan menyebarkannya, Anela mengira jika Daren tidak akan melakukkan hal semurah itu.

"Sahabat?" tanya Daren dengan wajah terkejut nya. "Kalau sahabat, kenapa diturunin di tengah jalan? Saling gak kenal? Gak usah bohong,"

"Kalau bukan sahabat, kenapa gue bisa bareng sama dia? Bukannya malah kaya penguntit serem yang lo harapin."

Daren memang terlalu mencampuri urusan Anela, apalagi ini adalah hal pribadi gadis itu. Namun Daren memiliki sebuah kenangan yang sangat tak ingin untuk Daren alami lagi.

Saat usia remaja, tepat dimana Daren merasakkan semuanya. Rasa takutnya membuat orang risih akan kehadirannya, namun terkadang orang jadi berhasil untuk menyelamatkan hati mereka dari kesalahan yang nantinya orang itu akan lakukkan.

"Lo mungkin jadi orang pertama yang bakal gue kasih tau semuanya, jujur aja, gue pengen cerita tapi gak tau sama siapa. Lo orang asing yang beruntung, dan gue harap, setelah lo denger jawaban dari gue, lo gak akan ganggu gue lagi," ucap Anela dengan wajah menenangkannya namun nada yang dikeluarkan sangatlah tegas.

"Namanya Fabian, pacarnya Melisa. Dia sahabat kecil gue, gue suka sama dia karena emang udah terus bareng aja. Sahabat jadi cinta emang terjadi," ucap Anela yang sedikit berbohong mengenai alasannya suka terhadap Fabian. Anela menyukai Fabian tanpa sadar, gadis itu benar benar tidak tahu karena apa, maka dari itu ia menggunakkan alasan yang tadi ia ucapkan.

"Udah sih itu doang," nyatanya, Anela memanglah tak bisa menceritakkan segala kisah gadis itu kepada orang lain, ia hanya bisa memendamnya hingga rasa sakit itu menyelimuti hatinya.

Daren terus menerus terdiam, "Kenapa cerita sama gue?" tanya nya cuek namun sebenarnya lelaki itu sangatlah penasaran.

"Gak tau, gue lagi capek aja sama hari ini, gak peduli lo bakal gimana nantinya. Gue bener bener capek," ucap Anela dengan wajah tegap nya namun mata gadis itu menunjukkan kesedihan dan lelah dari hatinya.

Hidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang