Chapter 26

33.4K 3.2K 77
                                    

Yang baca cerita ini wajib follow akun Den ya xixixixi

Jangan lupa untuk vote dan komentar juga oke yang banyak ♥️😘

Enjoy

****

Renata tersenyum manis mengantarkan  kepergian Felinamora dari umahnya Arjuna. Walaupun hati masih dongkol bin sebal dengan tingkah Arjuna yang mematahkan lipstiknya kemarin dengan alasan gak sengaja, tapi Renata tidak ingin pertemuannya dengan Felinamora rusak karena moodnya itu.

Renata menghempaskan tubuhnya diatas sofa, sambil menunggu Andreas berganti baju perempuan itu memilih untuk mengistirahatkan sejenak pikirannya.

Kedua matanya terpejam, tubuhnya dia sandarkan dengan leluasa.

Saat tengah mencoba damai dengan ketenangan, tiba-tiba dia merasakan pijatan kecil di kepalanya.

Kedua matanya terbuka, dia bisa melihat Arjuna dari bawah sini dengan leluasa.

Rahangnya yang tegas, senyumnya yang begitu manis, bola mata yang begitu indah jika di pandang lama-lama mampu membuat Renata mengulum senyum tipisnya.

"Masih marah Ren?" Mendengar pertanyaan Arjuna sontak mampu membuat Renata menurunkan senyumnya.

Dia tak menjawab, kedua matanya kembali dia pejamkan, berusaha untuk abai dengan pertanyaan lelaki itu. Walaupun sebenarnya kemarin Arjuna sudah menggantinya dengan yang baru, bahkan pria itu tak segan-segan membeli lipstik begitu banyak dengan berbagai merek dan warna.


Tapi dia ingin memberi pelajaran kepada Bosnya itu. Kapan lagi kan bisa memerintah bos kalau bukan karena bosnya itu melakukan kesalahan. Xixixi

Cup

Renata membuka matanya lebar-lebar saat merasakan kecupan singkat dihidungnya, dia lupa kalau Bosnya ini selalu seenaknya mencium dirinya.


"Mulut lama-lama saingan sama soang tuh nyosor mulu." Renata menghempaskan tangan Arjuna yang tadi memijat kecil kepalanya. Pria itu tertawa kecil, tawa renyah itu mampu membuat Renata lupa diri.

"Kamu gemesin abisnya, bawannya pengen cium terus."

Renata menyilangkan kedua tangannya didepan dada, tatapannya menghunus tajam menatap pria yang sudah duduk disampingnya ini.

"Kimi gimisin ibisnyi, biwiinnyi pingin ciiim tiris." Renata mendumal kesal dengan kelakuan bosnya yang seenaknya ini. Ciuman pertamanya hilang semua karena Arjuna.

Arjuna tertawa lagi, Renata memegang kepalanya yang terasa pusing karena mendengar tawa Arjuna yang memabukan. Renata paling tidak bisa melihat Cogan tertawa didepannya. Bawannya pengen ngakak khilap mulu deh.

"Oh iya, tadi kata Tante Feli bapak berantem sama bapaknya bapak?" Arjuna menoleh, ia lantas tersenyum simpul mendengar pertanyaan Renata yang terdengar sangat membelit.

"Kamu ngomong apa si Ren?"

"Pak Arjuna berantem smaa Orang tuanya bapak?"

Renata benar-benar tidak ingin bercanda sekarang, melihat tidak ada respon dari Arjuna membuat Renata menyimpulkan sendiri.

KEKI [END✓ JOHHNY SUH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang