Chapter 35

27.6K 2.7K 117
                                    

Yeayy, happy 100k view and 10k vote

Makasih banyak yang udah ikutin Keki sampai sejauh ini, maaf agak telat updateenya aku lagi kurang enak badan. Sakit gigi guys ga enak banget. Ini aja aku paksain up untungnya udah di tabung babnya.

Jangan lupa follow dulu sebelum baca, buat yang belum

Vote sama komentarnya juga jangan lupa♥️♥️

****

"GOOD MORNING GUYS KEMBALI BERSAMA RENATA DISINI YUHUUU."

Renata melambaikan kedua tangannya saat dia baru saja memasuki ruang karyawan yang sudah ramai menempati mejanya masing-masing. Tatapan mereka seketika berbinar. Dua hari tanpa kehadiran Renata memang begitu terasa kesepiannya.

Apalagi Bima. Cowok itu biasanya selalu menjadi korban dari Renata untuk mentarktir makan siang. Padahal jika sudah di porotin uang bisa akan terkuras habis, tapi Bima tidak masalah sama sekali.

"Buset, gue kira Lo udh resign kan jarang banget datang ke kantor." Bima mencebikan bibirnya kesal hal itu mampu membuat Renata meringis, semenjak punya peran ganda ngurus El memang si dia jadi jarang di kantor.

"Gak lah masa gue resign udah nyaman banget ini." Renata mendaratkan punggungnya di kursi tangannya terulur mengambil toples yang berisi kripik di atas meja Keisha yang bersebelahan dengan mejanya.

"Lo tahu ga si Ren." Sakti menarik kursinya dan duduk tepat didepan Renata. Membuat perempuan itu penasaran dan tak sabar ingin mendengar berita terbaru dari temannya itu.

Renata menepuk telapak tangannya bekas makan kripik tadi. Perempuan itu mendelik. "Gimana, gimana?"

"Kemarin tuh, perempuan yang waktu itu nyerang Lo, yang bule bak model itu datang. Dia marah-marah katanya udah dua hari Arjuna ga balik ke rumahnya. Dia gak nginep di kosan Lo kan?" Sakti memincingkan matanya menatap Renata membuat Renata kelabakan. Terlebih lagi bukan cuma Sakti yang ikut penasaran tapi juga Bima dan Seano.

Mengerti apa yang di butuhkan Renata, Keisha pun mengambil alih, "Kalian ini apaansi, sembarangan banget. Mana mungkin Pak Bos nginep di kosan Renata." Bima manggut-manggut saja, toh dia juga hanya penasaran, memang hanya dia yang paling suka nge gibah. Renata sendiri tidak kaget kalau nanti tiba-tiba namanya jadi daftar gibahan Bima.

"Yaudah balik sana ke meja Lo, kerja yang bener biar cepet pulang," ujar Renata dengan sedikit penekanan.

"Lah, baru sampe udah mau pulang aja lo." Bima menyentil dahi Renata pelan sebelum akhirnya dia beralih bangkit menuju mejanya.

Renata mencibir, kedua bola mata perempuan itu memincing menatap Bima.

"Ren." Suara bariton dari Rudi mampu membuat semua orang terhenti dari kegiatannya. Begitupun Renata, perempuan itu bahkan sampai mengerjapkan kedua matanya berkali-kali.

"I-iya, ada apa pak?" tanya Renata dengan perasaan gugup.

"Pak Arjuna memanggil kamu."

Jantung Renata berdegup kencang, setelah kejadian dua hari lalu Renata benar-benar memutuskan kontak dengan Arjuna. Tidak ingin mendengar penjelasan, tidak ingin juga kembali memberi kesempatan. Renata tidak mau jika hadirnya harus kembali menjadi yang kedua.

KEKI [END✓ JOHHNY SUH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang