Chapter 34

26.3K 2.7K 64
                                    

Udah follow belum? Yuk follow ya yang belum

Masa iya udah baca sampe chapter 34 tapi belum follow hehehe

****

Andreas Samuel Wicaksono

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Andreas Samuel Wicaksono

****

"Kalian aja deh, aku gausah ikut mas, masih a
da kerjaan. Ini mau balik lagi ke kantor." Kirana yang semula duduk di samping Megan pun mulai bangkit dan membereskan barang-barangnya.

Arjuna mengangguk setuju, dari pada masalah makin melebar, lebih baik Kirana tidak udah berdekatan dulu dengan dirinya.

"Yaudah kalau gitu, Megan malam ini biar sama saya, besok kan Sabtu dia libur. Biar El ada temennya. Pasti dia ngambek karena udah beberpaa hari ini gak ketemu Rena." Kirana yang paham dengan kondisinya pun tidak banyak berkomentar. Lagi pula itu juga salah Arjuna sendiri. Sok-sokan mau nutupin semuanya dan menceritakannya dalam waktu yang pas. Waktu yang pas itu bukan di cari tapi di ciptakan. Mau nunggu sampai tahun jebot juga gak akan nemu itu waktu yang pas, yang ada malah ketauan duluan kan kaya sekarang.

Kirana bukannya mau lepas tangan. Tapi dia tidak mau mencampuri kecuali penjelasannya memang dibutuhkan, jelas itu setelah Arjuna menceritakan semuanya. Baru Kirana bisa turun tangan. Kalau begini, jika posisinya dibalik pun Kirana pasti akan merasa tersakiti dan di bohongi habis-habisan.

Gimana si Bosnya ini, lulusan saja luar negri, tapi permasalahannya cinta gak ada yang beres.

"Yaudah kalau gitu saya pamit. Megan jangan nakal. Denger sama apa yang papa bilang, kalau dia bandel dan gak mau nurut bilang aja mas, biar saya hukum nanti." Kirana menyeruput minumnya yang tinggal setengah hingga tandas.

Megan yang melihat keresahan Mamanya pun cuma bisa menatapnya dengan tatapan kesal.

"Mama, bisa gak si sehari aja gausah kerja? Megan mau sama Papa sama bang El, ya ya ya?"

"Gabisa." Potong Kirana dengan segera. Perempuan itu mengelus puncak kepala anaknya begitu lembut.

"Megan sama Papa sama bang El aja ya. Besok mama jemput buat ke rumah eyang oke?"

Megan mengerucutkan bibirnya panjang, ekspresi andalah perempuan itu jika sedang marah kepada sang mama. Melihat itu mampu membuat Kirana terkekeh geli. Tangannya dengan jauh mengusap bibir itu, sebelum akhirnya dia mengecupnya sebentar.

"Duh anak mama, kan udah mama bilang jangan pernah minta yang aneh-aneh. Masih inget kan janjinya apa?" Kirana mendelik menatap sang anak. Megan yang sebelumnya memang memiliki janji tersendiri kepada sang mama pun akhirnya menyerah. Dari pada harus dilarang bertemu Arjuna dan Andreas. Megan memilih untuk menurut saja.

"Gitu dong anak mama kan pinter." Arjuna yang menatap interaksi keduanya tersenyum simpul. Seumur-umur dia mengenal Kirana, bahkan saat keduanya masih memiliki hubungan pun, dia tidak pernah melihat senyum perempuan itu begitu lebar.

KEKI [END✓ JOHHNY SUH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang