Chapter 2

54.3K 4.9K 40
                                    

Renata menatap Andreas yang melahap makanannya dengan tergesa-gesa rasanya seperti tidak pernah memakan makannya pinggir jalan seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Renata menatap Andreas yang melahap makanannya dengan tergesa-gesa rasanya seperti tidak pernah memakan makannya pinggir jalan seperti ini. Niatnya tadi Renata ingik membeli mie instan namun dia teringat bahwa di kosannya belum ada gas ataupun dispenser. Kebetulan dia menemukan tukang ketoprak yang memang sudah biasa berjualan didepan kosannya jadilah mereka membelinya.

uhuk ... uhuk

Renata menuangkan air kedalam gelas dan memberikannya kepada Andreas yang masih sibuk menepuk-nepuk dadanya.

"Pelan- pelan makannya, gak ada yang mau minta juga." Bocah itu lantas menengguk minumnya hingga tandas. Lantas setelahnya cengiran dari bibirnya terpancar.

"Abis ini enak banget, Aku gak pernah makan ini." Mata Renata melotot, bagaimana mungkin? Sementara bocah ini tinggal di Jakarta, Ketoprak bukan makanan baru lagi bagi orang Jakarta.

"Orang tua Lo gak pernah beliin ini?" Andreas menggeleng, membuat Renata terkekeh geli. Kasihan juga. Mungkin saja Andreas tipe anak yang dimanja dan selalu di jaga pola makannya.

"Mommy sama Daddy Selalu ngajak makan yang gak Andreas suka. Jadi kalau lagi makan sama mereka Andreas gaberani nolak."

Renata menepuk jidatnya pelan, "Berarti kalo bokap Lo tahu gue ngajak Lo makan ginian dia bakalan marah?"

Andreas mengangguk, "Yaudah deh ganti, Lo biasa makan apa gue beliin. Mau harganya mahal juga gue jabanin dari pada gue harus berurusan sama orang tua Lo." Renata mengambil piringan dari hadapan Andreas membuat bocah itu menunduk sedih.

Merasa tak enak hati karena bocah itu terlihat gembira memakan ketoprak, Renata jadi tidak tega, "Tapi Lo punya alergi gak? Kacang atau apa gitu?"

"Gak ada kok kak. Andreas sehat. Boleh Andreas makan lagi kak?" Andrea menatap Renata dengan memelas, bocah itu sungguh sangat menikmati makanannya.

Renata menghela napasnya berat, "Yaudah deh, nih habisin. Abis itu kita pulang."

Mata Andreas berbinar, untung saja dia bertemu Renata, walaupun kadang perempuan itu galak dan selalu marah-marah setidaknya Renata baik dan tidak akan memiliki niat jahat kepadanya, seperti menjualnya atau meminta imbalan besar kepada Daddynya.

"Tapi gue masih penasaran, kenapa Lo bisa ada di mobil gue?" Andreas menunduk, sebenarnya dia juga merasa bersalah karena sudah pergi dari jangkauan mommynya, pasti sekarang Mommynya sudah diomeli habis-habisan oleh Daddy-nya.

"Mommy bilang Andreas gak nurut sama mommy, padahal Andreas cuma mau jalan-jalan sama mommy sama Daddy tapi mommy selalu nolak. Mommy selalu ngajar orang lain kalo lagi jalan-jalan sama Andreas, Andreas gak suka sama orang itu, galak, walaupun Daddy galak sama Andreas tapi kalau Andreas minta apa-apa Daddy gak pernah marah. Tapi tadi, Andreas cuma minta dibelikan robot tapi mereka malah ngomelin Andreas yaudah Andreas pergi, terus ngeliat mobil kakak kebuka yaudah deh, tadinya cuma mau ngumpet sebentar eh Andreas ketiduran." Renata memangku dagunya sambil menatap Andreas dengan tatapan Iba.

KEKI [END✓ JOHHNY SUH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang