Chapter 47

26.4K 2.2K 9
                                    

Hari ini Renata dan Arjuna sepakat untuk membawa Andreas pergi menemani keduanya untuk fitting baju pengantin dan mencari cincin pernikahan.

Sebenarnya harusnya sudah selesai dari satu jam yang lalu, karena Renata hanya perlu mencoba beberapa gaun yang memang sudah di siapkan Felinamora dan Sydney.

Tahu apa yang membuat lama?

Arjuna.

Iya pria itu membuat segalanya menjadi rumit.

Mulutnya ternyata lebih bawel dari perempuan. Arjuna tidak mau ada sedikitpun tubuh Renata yang terekpos, bahkan walaupun itu hanya sekedar bahu saja.

Semua gaun yang dipilihkan oleh dua ibu terhebat dari Arjuna itu membuat Arjuna yang jadi bete seperti sekarang.

Brak

Suara pintu mobil yang tertutup mampu membuat Renata menoleh ke belakang, tempat di mana Andreas sudah duduk manis. Bocah itu cuma terkikik geli saja melihat Daddy-nya jadi cemberut seperti itu.

"Jangan marah-marah mulu, cepet tua." Renata memakai seat beltnya sambil sesekali melirik calon suaminya itu.

Renata melihat Arjuna menggenggam stir mobilnya kuat-kuat. Membuat Renata menggelengkan kepalanya.

"Jalan buru. Kita harus ke toko cincin. Jangan sampe cincin ikut gagal juga."

Iya, baju pengantin gagal mereka pilih hari ini karena Arjuna keburu kesal. Gimana tidak kesal.

Felinamora dan Sydney memilihkan baju pengantin untuk Renata yang benar-benar menggoda iman lelaki.

Ada yang bahu dan leher jenjang Renata begitu terbuka, ada yang paha Renata juga ikut terlihat. Baru tiga baju Rena coba Arjuna sudah kepanasan sendiri.

Tanpa berkata apapun lagi Arjuna langsung menancap gas untuk menuju tempat dimana mereka akan menemukan cincin.

"Nanti Mommy datang ga Dad?" tanya Andreas kepada Arjuna. Pria itu melirik anaknya dari sebentar. Mommy yang Andreas maksud disini adalah Rindu, ibu kandung Andreas yang memang sudah lama tidak mengabari anaknya itu.

"Belum tahu El, kemarin papa sudah mengabari tapi belum tau dia datang atau tidak."

Renata menatap Andreas di belakang wajah anak itu terlihat lesu. Mungkin rasa rindunya sudah begitu besar kepada sang mama.

"Nanti kalau mommy Rindu ga datang, kita yang kesana, gimana?" usul Renata untuk kembali membuat Andreas tersenyum.

Benar saja, wajar Andreas seketika berubah semangat.

"Seriously?"

Renata mengelus puncak kepala Andreas dengan lembut, ia tersenyum lebar. Kepalanya mengangguk kecil.

"Boleh, nanti kita sekalian liburan ya."

"Yeayy, asyik."

Renata lagi-lagi tersenyum melihat Andreas begitu bahagia, pasti rasanya melelahkan, untuk terus merindukan sosok ibu yang begitu jauh untuk dia jangkau. Renata hanya berharap semoga nantinya Renata bisa sedikit membuat rindu Andreas terobati, semoga dia bisa menjadi ibu sambung Andreas dengan baik dan tidak mengecewakan dua lelaki di depannya ini.

****

Untung saja nasib cincin yang ingin mereka beli tidak sama seperti gaun pengantin, sehingga Renata tidak perlu lagi melihat wajah kesal Arjuna karena merasa tidak puas dengan apa yang dia dapatkan.

Mobil Arjuna kini sudah berhenti didepan kossan Renata. Malam juga sudah larut, bahkan Andreas sudah terlelap lebih dulu di kursi belakang.

KEKI [END✓ JOHHNY SUH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang