***
"Editor Kim mengundurkan diri karena ketahuan berselingkuh dengan Direktur Kwon?" tanya Song Mino satu hari setelah Lisa mengosongkan meja kerjanya. Gadis itu sudah tidak lagi datang ke kantor sekarang. Ia sudah benar-benar mengundurkan diri. "Aku dengar dari lantai dua, kemarin lusa, Direktur Kwon datang ke kantor untuk menjemput Editor Kim. Mereka pulang bersama dengan mobil Editor Kim," gosipnya, di jam makan siang.
"Aku pikir mereka hanya sebatas guru dan murid," komentar Jinwoo menanggapi rumor yang beredar itu. "Tapi kalau dipikir-pikir, hubungan mereka memang terlihat lebih dalam dari itu. Ingat saat aku bertengkar dengan Editor Kim? Direktur Kwon datang menemuiku untuk meminta maaf atas nama Editor Kim. Lalu pesan di grup kantor waktu itu? Kurasa pesannya ingin dikirim ke Direktur Kwon?" susulnya.
"Kurasa mereka tidak berselingkuh," komentar Jennie, yang ada di meja yang sama, ikut makan siang bersama pria-pria itu. "Direktur Kwon tidak pernah bilang kalau dia sudah menikah, dia bahkan tidak memakai cincin di jari manisnya."
"Dia sudah menikah," tegas Seungri. "Aku sudah melihat istrinya. Aku melihat foto pernikahan mereka di rumah Direktur Kwon."
"Anda melihat wajah pengantinnya?"
"Tidak, aku hanya melihat sepintas, tapi aku yakin itu foto pernikahan. Untuk apa kau berfoto dengan tuksedo dan gaun pengantin kalau tidak menikah? Carnaval sekolah? Fotonya besar sekali di pajang di ruang tengah."
Rumor mulai menyebar setelah Lisa mengundurkan diri. Lisa mengundurkan diri dan akan bekerja di kantor ayahnya karena ia ketahuan oleh istri sah Jiyong— begitu rumor yang tersebar. Jennie yang merasa tahu kebenarannya pun tidak bisa berkutik. Ia merasa tidak boleh mengatakan apa yang diketahuinya pada orang-orang itu, sebab informasi darinya bisa membuat rumornya jadi semakin panas.
Satu-satunya yang bisa Jennie lakukan hanya memberi tahu Lisa tengang rumor itu. Sepulang kerja, mereka bertemu di sebuah restoran. Makan malam sembari menceritakan tentang rumor yang beredar itu.
"Bagaimana reaksi Direktur Kwon mendengar rumornya?" tanya Lisa, tidak terlalu terganggu dengan rumor-rumor itu. Satu-satunya yang mengganggunya hanya tinggal sendirian di rumah sementara Jiyong pergi kerja. Sampai hari ini, ayahnya belum memberi Lisa pekerjaan.
"Aku rasa Direktur Kwon belum tahu tentang rumor itu. Tapi... Seorang staff di lantai dua bilang, dia mengenal istri Direkrut Kwon dan dari ceritanya, istri sah Direktur Kwon benar-benar marah karena perselingkuhan kalian— meskipun katamu kalian tidak berselingkuh," cerita Jennie.
"Sebenarnya siapa istri sah-nya itu? Aku sudah mencarinya, aku bahkan bertanya langsung padanya, tapi tidak menemukan siapapun," Lisa penasaran. "Heish! Kenapa juga dia harus berpura-pura sudah menikah karena tidak ingin di suruh kencan buta?! Menyebalkan!" sebalnya kemudian. "Tapi Jennie- boleh aku memanggilmu begitu, kan? Kita bukan rekan kerja lagi. Kau juga bisa memanggilku Lisa. Tapi, Jennie... Apa yang kau lakukan saat tidak bekerja?"
"Ya?"
"Aku punya dua hari libur ditambah dua akhir pekan jadi empat hari menganggur. Aku tidak tahu harus melakukan apa selama empat hari itu. Seharian ini aku sudah tidur, tapi tidak menyenangkan."
"Menemui temanmu? Kau tidak punya teman?"
"Semua orang bekerja. Tidak ada yang bisa ku ajak bermain. Setelah aku membatalkan pernikahanku untuk pergi ke Paris, tidak banyak yang ingin bertemu denganku. Sebagian besar temanku, teman Jiyong oppa, mereka tidak menyukaiku karena aku meninggalkan teman mereka."
"Bukankah keterlaluan kalau kau mendekati Direktur Kwon lagi setelah meninggalkannya beberapa hari sebelum hari pernikahan kalian?"
"Hm... Memang sedikit keterlaluan, tapi ada situasi yang membuat kami harus begitu. Maaf tapi aku tidak bisa memberitahu detailnya- oh? Eonni?" Lisa bangkit dari duduknya, melihat seorang wanita yang berjalan mendekat ke arahnya.
Kedatangan wanita itu adalah kebetulan. Seorang wanita berambut panjang dengan tubuh seksi yang mempesona. Kakinya yang panjang di tutupi celana jeans, dengan atasan kaus ketat tanpa lengan yang membuat lekuk tubuhnya terlihat memukau. Itu Dasom, teman Jiyong dari kantor lamanya. Dulu Dasom bekerja di tim yang sama dengan Jiyong. Mereka bertiga sempat dekat, sebelum Sohyun meninggal, sebelum Jiyong menarik diri dari semua hubungan sosial dan sebelum Lisa pergi ke Paris.
Sama seperti Lisa, Dasom juga datang ke restoran itu untuk bertemu dengan temannya. Namun sebelum Dasom pergi menemui teman-temannya, ia bicara lebih dulu dengan Lisa, di satu meja kosong di sudut restoran.
"Lama tidak bertemu, eonni," sapa Lisa, duduk berhadapan dengan Dasom.
"Hm... Lama tidak bertemu," jawabnya. "Kau sudah kembali dari Paris?"
"Iya," angguk Lisa. "Eonni masih bekerja di sana?"
"Hm... Masih," angguk Lisa. "Akhir tahun lalu aku bertemu dengan Jiyong. Dia terlihat- uhm... dia sudah terlihat lebih baik sekarang. Tidak seperti tiga tahun lalu, setelah semua yang terjadi. Kau juga terlihat lebih baik sekarang. Syukurlah. Tiga tahun lalu pasti berat untuk kalian. Pesan yang ditinggalkan Asisten Kim, pasti sangat melukai kalian. Padahal semua orang tahu kalau kalian dekat. Tidak ada yang menduga kalau Asisten Kim ternyata menganggap kalian berdua sebagai-"
"Asisten Kim pasti marah sekali waktu itu. Aku meninggalkannya dan dapat tawaran bekerja di Paris. Dia ingin bersandar pada Jiyong oppa tapi ternyata, dia tidak mendapatkan apa yang diinginkannya dari Jiyong oppa," tenang Lisa. "Sebenarnya aku terkejut saat melihat Jiyong oppa sekarang. Aku pikir dia akan menghabiskan waktunya di rumah abu, atau mengurung diri di rumahnya. Tapi dia bisa jadi Direktur, dia hidup dengan baik," puji Lisa, tanpa menyinggung luka yang Jiyong simpan dalam-dalam. Jiyong bekerja keras untuk melupakan luka itu, meski usahanya tidak benar-benar berhasil.
"Hm... Aku juga senang karena dia tidak terlalu lama larut dalam rasa bersalahnya, kapan-kapan kita bertiga harus makan bersama," ajak Dasom dan pembicaraan itu kemudian berakhir. Dasom bergabung dengan teman-temannya sementara Lisa mengajak Jennie untuk pulang.
Sayangnya, pertemuan Lisa dengan Dasom justru menjadi rumor baru keesokan harinya. Seseorang dari luar restoran, memotret mereka berdua lalu mengirim fotonya ke website perusahaan— mengatakan kalau Lisa sedang dimarahi istri sah Jiyong di restoran karena ketahuan berselingkuh dengan Jiyong. Berkat postingan itu lah Jiyong kemudian mengetahui tentang rumor yang disematkan di belakang namanya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare for The Devil
Fiksi PenggemarDalam pikirannya, ia yang paling kejam. Dalam kenangannya, ia yang paling keji. Namun gadis itu datang kemudian menyeretnya ke mimpi buruk dalam terowongan gemerlap tanpa ujung.