CHAPTER 23

292 40 37
                                    

FLASHBACK!


***



Beijing, China.

Ài lì sēn chéngbǎo atau yang biasa disebut Kastil Alison merupakan tempat kediaman utama keluarga Alison Zhou. Di sanalah Tuan Edward Alison Zhou dan Nyonya Abigail Huang tinggal. Kastil megah bergaya Eropa itu terdiri dari beberapa menara besar dan kecil yang dikelilingi pepohonan rindang. Di sekitar Kastil juga terdapat danau, taman, pemakaman keluarga, Helipad, lapangan golf pribadi, serta hamparan ladang Lavender yang terdapat di belakang Kastil. Dibangun di pinggiran kota Beijing, kota yang tercatat sebagai tempat tinggal 100 miliarder paling berpengaruh di dunia menurut majalah Forbes, dan salah satunya adalah Edward Alison Zhou, yang saat ini telah berusia 67 tahun. Ia merupakan keturunan kedua dari keluarganya yang memegang kekayaan keluarga Zhou. Serta pernah menjadi CEO di Alison Group untuk menggantikan mendiang Ayahnya, Zhou Yuwen.

Menurut berita yang beredar, Kastil Alison didirikan oleh Zhou Yuwen sebagai hadiah ulang tahun pernikahannya bersama Alison. Dapat dikatakan bahwa Kastil ini merupakan tanda cinta Zhou Yuwen pada istrinya. Hingga sekarang, Kastil ini selalu diwariskan pada pemegang kekuasaan tertinggi Alison Zhou.

Malam ini, Edward mengadakan pesta perayaan Tahun Baru China di kastil. Seluruh keluarga Alison Zhou berkumpul di sana, mulai dari para saudara, sepupu, keponakan, dan juga yang paling membuatnya bahagia malam ini adalah kehadiran kedua putranya beserta menantu dan cucunya.

"Selamat tahun baru Papa," ucap putra bungsunya dengan bahasa mandarin yang kental sambil memeluk Edward.

"Selamat tahun baru Carlos." Edward membalas pelukan Carlos lebih erat, melepas rindu dengan putra bungsunya itu. Bagaimana tidak, Carlos hampir setahun tidak pulang dari Inggris. Ia memang mengurus Alison World yang ada di sana bersama dengan istrinya.

"Li Hua juga di sini bersamaku." Carlos membawa istrinya mendekat agar bisa bertemu dengan kedua orang tuanya. Wajah Carlos tak kalah tampan dari Kent, bahkan keduanya nyaris mirip jika dilihat dari jauh. Sedangkan istrinya, memiliki wajah dan kulit khas para wanita negeri tirai bambu itu, bermata sipit, berkulit putih dan rambut hitam sebahu.

"Hi Mom, selamat tahun baru." Kini Carlos memeluk Abigail, wanita paruh baya dengan cheongsam merah bernyala yang tampak cantik di tubuhnya. Rambutnya masih terlihat hitam di usianya yang sudah menginjak 63 tahun itu, kerutan di wajahnya pun tidak terlalu kelihatan. Tentu saja karena Abigail rajin mengeluarkan uang untuk merawat diri. Bagaimana pun juga, ia harus terlihat elegan dan berkelas sebagai nyonya besar di Kastil ini.

"Selamat tahun baru sayang," balas Abigail. "Li Hua, kamu sangat manis malam ini," puji Abigail pada menantunya, "Selamat tahun baru cantik," lanjutnya.

"Selamat tahun baru Mama," ucap Li Hua sambil tersenyum.

"Di mana cucu-cucuku?" Tanya Edward yang tidak melihat keberadaan cucunya.

"Justin, Danny," panggil Carlos.

"Yéyé (kakek) selamat tahun baru," pekik dua orang anak lelaki yang berlari ke arah Edward. Mereka memakai kemeja merah dan tatanan rambut rapi yang dipolesi jel rambut, yang satu berambut coklat terang dan yang satu lagi berambut coklat gelap.

"Selamat tahun baru." Edward langsung memeluk kedua cucunya.

Di saat bersamaan, para tamu undangan di sana, termasuk Carlos dan istrinya sedikit terkejut dengan kedatangan sepasang suami istri yang sudah lama tak pernah berkunjung.

Alison Zhou & The Reason for My Euphoria | Series 1 | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang