CHAPTER 24

266 40 13
                                    

FLASHBACK!


***



Sudah seminggu sejak operasi itu, tapi Karina belum juga sadarkan diri. Kent hampir tidak pernah beranjak dari sampingnya. Ia bahkan tidak pergi ke kantor ataupun kembali ke Kastil, yang ia lakukan hanyalah menunggu Karina kembali terbangun dari tidur panjangnya.

Mr. Hans masuk ke dalam ruangan itu, dapat dilihatnya Kent yang sedang menggenggam tangan Karina sambil sesekali mengajaknya bicara. Kent tampak seperti orang gila yang berbicara sendirian. Mr. Hans menarik napas dalam, lalu berjalan ke arah Kent. "Mr. Zhou, ada Tuan Aziel dan Nyonya Agata di luar." ujar Mr. Hans memberitahunya.

"Hmm," gumam Kent singkat. Mr. Hans menunduk sopan lantas segera pergi dari sana.

Seorang wanita paruh baya langsung masuk ke ruangan itu sambil menangis, ia berlari memeluk tubuh Karina yang terbaring lemah. Disusul oleh seorang pria berkacamata dengan wajah yang tampak sebaya dengan wanita itu.

"Kenapa bisa gini Kent? Kenapa dia masih belum bangun juga?" Tanya wanita itu di sela tangisnya. "Karin bangun Nak, Mami udah ada di sini." Ia masih terus memeluk tubuh Karina.

"Sebenarnya apa yang terjadi Kent?" Kini Aziel menatap tajam ke arah Kent.

Agata yang sedari tadi memeluk Karina pun ikut menatap Kent. "Jangan ada yang ditutupi Alfankent, kamu udah janji sama Mami bakalan jaga Karin kan? Lalu kenapa Karin bisa sampai begini?"

"Maaf."

"Kamu pikir dengan kamu minta maaf Karin bakalan langsung bisa bangun lagi gitu?!" Bentak Agata. Ia benar-benar tidak tahan melihat putri kesayangannya terbaring lemah begini, dadanya seperti dihantam batu berkali-kali, begitu sakit.

Kent hanya bisa diam mendengar amarah mertuanya itu. Lagi pula, Kent sudah sering mendengar mereka memarahinya seperti ini. Hubungan mereka memang tak pernah baik selama ini. Selalu saja ada hal yang membuat Kent selalu salah di mata mereka.

"Karin!" Seorang pria tiba-tiba masuk tanpa permisi. Di belakangnya ada seorang wanita yang sedang menangis. Hatinya remuk melihat Karina yang terbaring dengan segala alat yang ada di tubuhnya.

"Candra." Agata segera memegang tangan putra sulungnya itu.

"Siapa pelakunya Kent?" Tanya Candra.

"Wanita ular yang coba masuk ke dalam keluarga kami. Dia lihat Karin pergi ke restoran tanpa pengawal hari itu, jadi dia merusak mobil yang digunakan Karin dan memerintahkan anak buahnya untuk menyerang Karin sepanjang perjalanan. Tapi aku udah singkirkan dia, jadi kalian enggak perlu khawatir soal itu."

"Wanita sialan!" Candra mengepalkan tangannya kuat, berani-beraninya wanita itu membuat adiknya menjadi seperti ini.

"Kamu yakin dia enggak akan macam-macam lagi kan Kent?" Tanya Agata yang tampak ragu.

"Ya, Keluarganya enggak akan bisa bantu dia lagi. Mami enggak perlu pusing soal itu. Yang penting sekarang ini adalah kesembuhan Karina," ujar Kent terlihat sangat yakin.

Tentu saja dia yakin, Kent bisa melakukan apa pun yang dia mau. Jangan lupakan pengaruh keluarga Alison Zhou yang sangat besar di negara ini, bahkan hampir seluruh kota di negara ini adalah kekuasaannya, tidak ada seorang pun yang akan berani melawannya.

"Lalu apa kata Dokter soal kondisi Karina?" Tanya wanita yang sedari tadi bersama Candra, Rita.

"Katanya.." Kent menarik napas sebelum melanjutkan kalimatnya, "Benturan keras saat kecelakaan itu membuat otaknya mengalami kerusakan, sehingga membuat Karin... mengalami... Kondisi Vegetatif."

Alison Zhou & The Reason for My Euphoria | Series 1 | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang