"Tujuh Tujuh, Prabangkara!"
Seluruh peserta perkemahan langsung berlari kencang menuju depan sekretariat utama, setelah mendengar panitia mulai menghitung mundur dari sepuluh sampai satu.
Jadwal di hari kedua perkemahan ini adalah mencari jejak. Jadi semua peserta sudah bersiap sejak tadi, mulai dari masak, makan dan ganti pakaian. Tentu saja beberapa orang tidak mandi. Siapa yang berani kembali ke WC setelah kejadian kemarin? Sudah dapat ditebak, sebagian peserta pasti takut untuk mandi di sini, mereka takut jika kejadian menggedor pintu WC itu terulang lagi. Tapi tetap saja ada orang-orang yang tidak begitu peduli dengan hal itu. Ada juga yang sengaja bangun subuh agar dapat kesempatan mandi lebih lama.
"Selamat pagi," sapa Risa ramah, tidak seperti biasanya.
"Selamat pagi Kak."
"Oke kita langsung aja mulai pencarian jejak kita hari ini," ucap Dito saat Risa baru saja ingin mengatakan sesuatu, tentu saja hal itu membuat Risa kesal. "Saya akan memberikan kalian petunjuk pertama yang ada di Kertas ini. Petunjuk Putra dan Putri berbeda, jadi periksa dengan benar petunjuk yang diberikan panitia. Satu kelompok boleh membawa satu ponsel, kalian hanya boleh mengirim SMS, ya lagi pula signal di sini cuma mampu buat itu aja kan. Enggak bisa buat googling. Saya mau kelompok yang bisa menyelesaikan sampai di tempat terakhir, semua anggotanya masih lengkap. Mengerti?"
"Mengerti kak!"
"Oke kita mulai saja."
Dito dan Risa langsung membagikan kertas itu.
"Silakan dimulai!" Seru Dito setelahnya.
Semua peserta segera membuka kertas itu. Sebuah Kalimat yang ditulis terbalik terpampang jelas di sana. Beberapa orang mencoba menerjemahkan kalimat itu. Tapi Jonan dan kelompoknya segera pergi menuju suatu tempat. Kepergian mereka membuat kelompok lain sedikit curiga, jadi segera mengikuti mereka.
"Woi kalian ngapain ngikutin kita? Sana pergi jauh-jauh!" Usir Daren sambil terus berlari.
"Siapa yang ngikutin kelompok kalian. Kita juga udah tahu kali di mana tempatnya." Kini semua kelompok sudah kejar-kejaran menuju tempat yang tertulis di kertas.
Begitu sampai di sana, para peserta mulai mencari petunjuk kedua. Namun Evan malah berhenti, ia benar-benar kelelahan. "Eh, gue istirahat dulu ya," ucapnya lalu bersandar di salah satu pohon pinus yang ada di sana. Beberapa detik Evan benar-benar menikmati waktu istirahatnya, bersandar di bawah pohon sambil menikmati pemandangan danau yang sangat indah. Hingga kemudian, matanya menangkap sesuatu yang sedikit aneh.
"A'an minta minum dong!" Pekik Evan.
"Ambil sini cepat, gue lagi sibuk nih."
Evan berdecak sebal. Mau tak mau ia menghampiri A'an dan teman-temannya yang sedang mencari petunjuk kedua. "Gue liat petunjuknya di pohon," bisik Evan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alison Zhou & The Reason for My Euphoria | Series 1 | END
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA, JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK⚠️] Keluarga Alison Zhou memiliki segalanya; Keluarga yang harmonis, Uang, kekuasaan, dan ketenaran. Mereka adalah penguasa dunia yang sesungguhnya. Namun, suatu kejadian membuat mereka kehilang...