CHAPTER 31

221 34 3
                                    

Anggota OSIS SMA Prabangkara sedang mengadakan rapat di ruang OSIS. Seperti biasa, Regan sudah duduk di kursi utama sambil memperhatikan beberapa catatan di depannya dan sesekali memberi tanda pada catatan yang penting.

"Ini udah kumpul semua?" Tanya Kalia yang duduk di sebelah Regan. Pandangannya menyusuri ruangan itu, memastikan semua anggotanya telah berkumpul di ruangan ini.

"Udah semua deh kayaknya," jawab Dito seraya memperhatikan sekitar.

"Tolong tutup pintu depan." Kalia mulai memberi perintah, melirik jam dinding sekilas, bersiap untuk memulai rapat kali ini.

Setelah merasa semuanya siap. Regan langsung berdiri dari duduknya. "Selamat siang," mulainya.

"Selamat siang."

"Tinggal satu event lagi sebelum pergantian kepengurusan dan penerimaan anggota OSIS baru. Yaitu perkemahan akhir tahun. Kita langsung aja ke panitia acara ini. Ketua panitia, Gregorie Bastian."

Tepuk tangan dan sorakan peserta rapat mulai memenuhi ruangan itu.

"Ihuyy, gelaseh Tian."

"Jadi ketupat nich."

Tian langsung berdiri sambil melambaikan tangannya dengan anggun. Tidak lupa cengirannya yang khas.

"Wakil ketua panitia, Xaviera Aura Pitaloka," lanjut Regan.

"Uwahh..." seketika ruangan itu langsung heboh.

"Sabar ya Andriel, ini cuma wakil ketua kok."

"Karena saya orangnya profesional jadi ya biasa aja." Andriel mencoba bersikap santai dengan pandangan yang tak terlepas dari Aura yang duduk di depannya.

"Wehh..."

"SUARA!" Tegur Regan dengan suara yang cukup keras, orang-orang di sana langsung terdiam. "Untuk yang lainnya bisa dilihat di kertas ini." Regan memberikan beberapa kertas pada Iren. Dengan segera Iren membagikan kertas itu pada yang lain. "Karena perkemahan akhir tahun akan dilaksanakan 3 hari setelah UAS, jadi sebisa mungkin persiapan kita sudah selesai seminggu sebelum UAS. Saya enggak mau ada alasan enggak bisa ikut kerja karena persiapan UAS," tegas Regan dengan sorot mata tajam seperti biasa. "Kurang lebih 1 bulan persiapan kita, jadi kerjakan semaksimal mungkin, hubungi koordinatornya segera, jangan sampai ada yang ketinggalan. Ngerti?"

"Ngerti!"

"Lalu mengenai pemilihan ketua OSIS yang baru. Kami sudah memilih beberapa kandidat, yang menurut kami kinerjanya cukup bagus selama satu periode ini. Tapi jika ada yang ingin mencalonkan diri secara pribadi, kami persilahkan."

"Regan mau nanya dong." Risa mengangkat tangan.

"Ya?"

"Nanti ada Labirin enggak?" Mendengar pertanyaan Risa, semua orang yang ada di sana terlihat tertarik. Semuanya menanti jawaban Regan.

"Masalah itu, sedang kami diskusikan dengan Bu Maya dan kepala sekolah," jawab Regan seadanya. "Sekian untuk hari ini. Kalau mau diskusi dengan anggota silakan. Selamat siang."

"Selamat siang."

Regan kembali duduk ke kursinya, lalu mengemas kertas-kertas penting yang ada di depannya.

"Ren, nanti pulang sekolah mau ke kafe dulu enggak?" Tanya Kalia pada Iren yang duduk di depannya.

"Enggak," jawab Iren singkat sembari mengemas barang-barangnya. "Anggota seksi kesehatan segera kumpul di taman sekarang!" Tegas Iren lalu segera keluar dari ruangan itu, meninggalkan Kalia dengan segala kebingungannya.

Alison Zhou & The Reason for My Euphoria | Series 1 | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang