25. Museum Time!

59 3 0
                                    

Selamat membaca, jangan lupa tekan tanda bintang dan yang pasti spam komen ya!

~•~

07. 00. Tertulis di susunan acara milik Er, sudah waktunya berangkat. Er dan Ar duduk di bangku paling depan di dekat sopir. Sementara Rama, duduk di bangku belakangnya Er bersama Bu Dewi.

"Ma, Mama! Eh Ama! Eh Oma, Eh Rama! Oh bukan Rama, ya? Farhan, kan? Udah siap?" tanya Ar seraya berdiri melihat Rama di belakang yang tertutup oleh kursi bus.

Ram menatap Ar kikuk. "Serah lu!"

Tiba-tiba Er menarik baju Ar. Seketika Ar kembali duduk. "Lo ngapain sih? Pantat lo itu loh ngepet hidung gue!"

Ar menjulurkan lidah, meledek. "Biarin wekk, lo cemburu?"

Er menarik napas panjang. Ia hanya membisu sembari menatap tajam wajah Ar, lalu mendelikkan matanya.

Seperti biasa, jam 07. 15 kepala sekolah masuk dari bus ke bus untuk mengecek kelengkapan siswa dan berdoa bersama sebelum berangkat. Kebetulan, di jam ini Pak Sugeng selaku kepala SMA Baya masuk bus 7, bus yang ditumpangi Er, Ar, dan Ram.

Dipimpin Pak Sugeng, semua agama berdo'a mengharapkan keselamatan dari Tuhan Y. M. E. Tentunya mereka ingin semua materi yang dijelaskan nanti, dapat di serap dengan baik.

Dari SMA Baya yang berlokasi di Surabaya kota, bus meluncur dengan kecepatan sedang menuju arah Sidoarjo. Bus berwarna hijau itu, memasang klakson di sepanjang jalan, membuat setan pun akan terkejut bila mendengarnya.

"Er, mau jajan ga?" tawar Ar.

Er menggelengkan kepala.

Melihat ekspresi Er yang jutek, Ar menggoyangkan tubuhnya. "EERRRR?!"

"AR ER AR ER. LAKNAT DIEM LO!"

Ar memunyun. "Ka-kan Ar selalu sama Er."

Er kembali pada posisi awal. Dia melipat kedua tangannya di dada sembari berdiri tegak. Capek amat ngomong sama dia!"

"Apa lo bilang?" Ar mengangkat satu alisnya.

"Gak! Lo lupa ya kalau lo and gue lagi marahan?"

Ar masih menatap Er, mencoba berpikir.

"Ngapain lo liat-liat? Yaudah sana!"

"Beneran, nih?" Ar munyun lagi. "Er?"

Er tak menjawab, ia fokus melihat jalan dari arah depan.

"Beneran, nih?" Ar bertanya kembali menatap Er dengan mata berbinar.

"Hmm."

Ar segera berdiri, kemudian membalikkan badannya menengok Rama yang sedang mendengarkan musik menggunakan headshet. Ia menjulurkan jajan keripik kentangnya ke Ram. "E-elo mau?"

Er & Ar  ✔️ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang