~•~
Papa: Papa masih di Belanda, belum pulang! Sabar ya sayang ...
Er hanya membaca chat dari Papanya itu. Sudah lama ia tak datang. Er kangen dengan sosoknya yang selalu ceria. Jika ada dia, pasti semuanya enggak akan jadi rumit begini. Ah, masa semuanya harus ada Papa?
Er teringat sesuatu. Boneka kunang-kunang yang dibelinya masih ada di kamar. Sesegera mungkin ia berlari ke kamar. Boneka itu ada kasurnya. Er mengangkatnya, kemudian menatap boneka tersebut sambil tersenyum. Yang satu Dora yang satu Dodol haha. Er menamai boneka barunya dengan nama Dodol.
Er sekarang punya dua boneka. Dora dan Dodol. Dan mereka sekarang sudah bersama. Tidak terpisah lagi. Tapi bagaimanapun, hadiah lama gue dan hadiah yang baru gue beli ini harus dikembalikan kepada pemilik aslinya!
~*~
Ar saat ini sedang bersama Bu Susi untuk memasak makan siang. Kebetulan holiday kali ini adalah holiday pertamanya tanpa papa. Jadi, mereka memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk bersama.
"AR!"
Suara pria itu kembali! Ar merotasikan matanya melihat Bu Susi yang kini sedang mencuci sayur bayam. DUH, NGAPAIN SIH HAMA INI DATENG? MANA ADA MAMA LAGI!
"Ar, sana keluar! Ada orang, tuh!" Bu Susi menatap wajah anaknya.
Ar terkekeh. "Halah, paling pemulung, Ma!"
"AR!" Suara itu terdengar lagi. Kali ini lebih keras.
"Bukan pemulung sayang ...." Bu Susi menyisir rambut anaknya itu. Ia tersenyum, kemudian mendorong tubuh anaknya itu pelan. Senyum Bu Susi sangat mencurigakan. Bu Susi seakan sudah tahu semua hal yang berhubungan dengan Ar.
Ar terpaksa keluar. Ia kali ini sudah sampai di latar rumah. Ar menatap Pria yang sedang ada di jalan itu.
"Lo nyebelin banget, sih!" Ar dengan nada pelan menghembuskan napas panas. Ia tak ingin suaranya terdengar sampai dalam.
"Gue mau kasih ini buat lo!" Pria itu menyodorkan Dora dan Dodol. "Yang satu si botak 'Dora' dan yang satu natural botak 'Dodol'. Waktu lo di rumah sakit, gue beliin lo boneka kunang-kunang ini. Gue harap lo terima!"
"Sssssssttttststststs .... Pelan-pelan anj kalau ngomong!"
"Ada apa?" Er bertanya lugu.
"Ada Mama gue di dalem ikan dori! Lo cerewet banget kayak dori!" Ar lebih merendahkan suaranya.
Er mengangguk mengerti.
"Lo terima enggak? Kalau lo enggak terima hadiah ini, gue teriak, nih!"
"Bangsat! Iya, iya gue terima karena terpaksa!" Ar segera maju untuk mengambil kedua boneka yang saat ini ada di tangan pria itu.
Er hanya tersenyum. Pipinya memerah. Ia mengepalkan tangannya dan berkata "Yes" di dalam hatinya.
"Puas lo? Dah sana-sana pergi!" usir Ar seraya mendorong tubuh Pria tersebut.
Er tersenyum puas. Sesegera mungkin ia pergi. Sementara Ar langsung balik menemui Mamanya lagi.
~*~
Malam ini langit tampak cerah berawan. Bintang-bintang mulai menunjukkan warna emasnya. Di lain sisi Er bersama Bu Mala sedang menikmati film super hero. Sempat terjadi rebutan remot antara ibu dan anak itu. Kabar baiknya, adu remot itu dimenangkan oleh Er. Kini Bu Mala tak bisa menonton sinetron favoritnya.
Tok! Tok!
Terjadi ketukan pintu 2 kali. Bu Mala mengenyit heran. Siapa yang datang malam-malam?
Segera mungkin wanita itu memegang gagang pintu, kemudian menarik pintunya. Mereka begitu terkejut ketika yang datang adalah .... Papa?
Er meloncat dari tempat ia menonton televisi ketika suara jeritan Mamanya terdengar memanggil nama papa. Dengan tergopoh-gopoh, ia pun melihat menggunakan mata kepalanya sendiri Pak Joko sudah sampai di rumah.
Er langsung memeluk papanya itu. "Katanya Papa masih di Belanda?"
Pak Joko membalas, "Iya, Papa di Belanda tadi. Sekarang Papa udah balik, kan ke Indonesia?"
Er melepas pelukannya. "Ayo Pa, masuk!"
Satu keluarga itu langsung masuk ke rumah. Mereka berbincang di sebuah sofa merah besar.
"Pa, Papa kok mendadak banget?" tanya Er antusias.
"Papa mau nonton wayang malem ini!"
Er terbelalak. Matanya melebar. Tak heran, Papanya ini memang suka meninggalkan pekerjaan demi nonton wayang.
Pak Joko terkekeh. "Enggak-enggak! Papa ada urusan penting."
"Oh ya, mana, Ar si Panchali?" lanjut Pak Joko.
"Di rumah lah, Pa!" sahut Er.
"Papa kangen sama dia!" Pak Joko tersenyum. "Itu adalah alasan Papa datang ke mari."
Er mengenyit. "Alasan?"
~*~
Comeback tu my part!
Sudah siap end?Ikuti keseruannya ya!
Sidoarjo, 09 Desember 2021
Authormu 💛☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Er & Ar ✔️ [SELESAI]
Teen FictionKANG PLAGIAT MINGGIR! DI LINDUNGI UNDANG-UNDANG. DENDA DAN UU MASIH BERLAKU! CAMKAN! MAU DIPENJARA?! #REVISI GA DIMASUKKAN WP YA! Kisah persahabatan, cinta, dan pengorbanan membuat Ar dan Er terjebak dalam kisah friendzone yang toxic:') Bagaimana m...