"Nih, motor Lo gue balikin," ujar Alfa menyerahkan kunci itu pada Ranu.
Meski temannya itu berengsek, tetapi ketika butuh apa-apa, Ranu lah yang pertama ia hubungi.
"Njer, Lo yang pinjem gue pula yang repot ambil ke sini. Gatau diri banget! Awas aja gak Lo isiin bensin!"
"Iya, besok-besok," jawab Alfa tanpa dosa, Ranu mengumpat.
Pandangannya pun beralih ke Yani yang sedang dipapah Alfa. Tersenyum miring.
"Lo apain bisa sampai gak sadarkan diri begitu. Lo emng setan gak kira-kira."
Melirik Yani, Alfa mendengus. "Dasarnya aja lemah, baru minum alkohol dikit udah kayak abis diracun sianida."
Menyeringai, Ranu menaik-naikkan matanya dengan pandangan mesum. "Kalau gue boking malam ini boleh ga? Ntar utang Lo semuanya lunas plus gue tambahin tip, gimana?"
Alfa mengumpat keras. "Udah gue bilang waktu itu engga ya engga, Lo ngerti bahasa manusia engga sih?"
"Biasa aja dong!"
Mereka mulai berdebat, Alfa hendak menonyor kepala Ranu, tetapi Ranu menghindar membuat keseimbangannya goyang, sejurus kemudian ia terjatuh dengan Yani menimpa atas tubuhnya.
"Adegan FTV, basi!!" seru Ranu melihat dua manusia itu terjatuh.
Ia mengangkat Yani yang merintih kecil, lalu menendang tubuh Alfa. Melihat itu ingin sekali Alfa memasukkan Ranu ke kandang buaya.
Berusaha bangkit, Alfa berteriak ke Ranu. "Balikin istri gue!"
"Istri? Sejak kapan Lo akui dia istri!"
"Gausah banyak bacot, sini! Awas Lo macam-macam!"
Ia merebut paksa Yani dari gendongan Ranu, lalu menonyor kepala temannya itu.
"Sekarang Lo pesenin gue taksi!"
"Lo pikir gue babu!" jawab Ranu tetapi tetap menuruti yang dikatakan Alfa.
****
Membayar taksi, Alfa membopong Yani masuk. Sembari mengomel kecil, ia merebahkan Yani di kamarnya, perempuan langsung berguling mencari posisi nyaman. Alfa memandangnya sinis.
Drrttttt.
Suara bergetar itu berasal dari tak kecil milik Yani. Sudah hendak keluar ia kembali berbalik, mengambil ponsel tersebut. Tiba-tiba ia merasa penasaran siapa yang menghubungi Yani selarut ini. Jam sudah menunjukkan pukul setengah satu malam.
Ia meraih tangan Yani, lalu menempelkan jari perempuan itu untuk membuka handphone. Berhasil. Alfa tersenyum miring, lalu langsung membuka pesan tersebut. Ia tidak perduli jika itu privasi, rasa penasarannya sudah tidak terbendung lagi.
Ifan, nama yang pertama kali muncul di benaknya. Ia masih sangat geram dengan lelaki cupu itu, meski sudah lama Yani tidak terlihat dekat dengannya.
'Yan'
'udah tidur ya?'
'masih ada simpanan uang ngga, dek?'
Hmm, siapa yang mengirim pesan ini. Nama kontaknya hanya 'F' saja, membuat Alfa semakin curiga. Apa mungkin Ifan? Tapi, Alfa pikir kurang masuk akal juga jika Ifan menyebut Yani dengan panggilan 'dek'.
Hm, siapa?
Sampai sepuluh menit kemudian ia hanya membaca pesan WhatsApp tersebut. Lama-lama tidak sabar juga. Alfa pun mendial nomor tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic Marriage
RomanceMenikah dengan kakak tingkatnya yang kasar hanya karena salah paham dan kena grebek warga, bukan hal yang Aryani inginkan dalam daftar hidupnya. Note; kurang cocok untuk anak dibawah umur, karena mengandung kekerasan dan banyak kata kasar. Selamat m...