Gulf dan Miu berjalan-jalan di Mall hingga menjelang malam. Keduanya beristirahat sebentar di dalam mobil pada parkiran yang sepi.
Gulf menutup mata di kursi pengemudi sambil memijit kakinya yang sudah sangat sakit setelah menggendong Miu seharian.
"Phi, apa kaki Phi sakit? Maaf'in Miu" Merasa bersalah karena minta gendong sampai seharian. Tangannya perlahan menyentuh kaki Gulf yang sakit.
Tersenyum. "Tidak apa Miu. Kan salah Phi juga sampai membuatmu tidak bisa jalan" Menaikkan sudut bibirnya.
Memukul kecil lengan tangan Gulf. "Sini Miu bantu pijitin" Mulai memijit kaki Gulf perlahan.
"Yaah Miu,, ahhh,, disitu,,, ssshhh,, lebih kuat lagi" Miu merinding saat mendengar desahan ambigu dari Gulf.
Tanpa aba-aba, Gulf menarik pergelangan tangan Miu, membuat Miu jatuh ke dekapannya dan---
CCCCUUUPP
Mengecup dan melumat ganas lidah dan bibir Miu. "Mmhh,,, Phh,, mmmm,,, hmm,, Phi hh,,, mhh" Menepuk-nepuk bahu Gulf.
Melepas tautannya. "Kenapa, sayang?"
"Nanti ada yang lihat, isshh" Mengelap saliva di bibir dengan tangan sambil melototi Gulf.
"Biarkan sa------------"
.
TOK TOK TOK
.
Ucapan Gulf terhenti saat mendengar seseorang mengetok kaca pengemudi, membuat Gulf dan Miu langsung menengok ke arah tersebut. Membuka kaca mobil, "ada apa?" Menaikkan sebelah alisnya sambil menatap orang yang tampak mencurigakan tersebut.
Orang itu memakai topi yang sedikit menutupi mata nya, memakai masker, dan berseragam formal layaknya tampilan bodyguard.
"Maaf karena sudah menganggu waktu anda, Tuan. Saya ingin beritahu kalau tempat bensin mobil anda bocor" Menunjuk area belakang, membuat Gulf sedikit melirik belakang mobilnya dari spion. "Anda bisa turun dari mobil untuk mengechecknya langsung. Saya hanya memperingati anda"
"Biarkan saja. Saya akan urus nanti dirumah. Terima kasih sudah memperingati" Tangan Gulf mulai memencet tombol untuk menutup kaca mobil.
Saat kaca sudah menutup setengah, Tiba-tiba orang tersebut menghancurkan kaca dengan tangannya dan segera menyuntikkan sesuatu ke leher Gulf. Gulf sempat menghindar dan memelintir tangan orang tersebut. Namun, cairan sudah masuk sedikit ke dalam tubuh Gulf, membuat Gulf memejamkan matanya kuat karena pusing.
Semuanya terjadi begitu cepat.
"PPPPPHHHHIIIIIIII!!" Miu mulai ketakutan dan saat ingin mendekati Gulf, tubuhnya ditarik kuat kebelakang. Dua orang berbadan tegap menahan tubuh Miu dan salah satu dari mereka membekapnya dengan kain yang sudah berisi obat bius. Miu terus memberontak untuk menghindari dekapan dan mencoba melepaskan diri.
"MMMMPPPHHHHH,,,, KALIAN SIAPMMPPHHHH,,,, LEPPPAAASSHHH---"Selang beberapa menit kemudian, Miu mulai tak sadarkan diri. Dua orang itu membopong tubuhnya lalu diberikan kepada seseorang yang sudah menunggu di mobil lain.
Dengan Gulf yang sudah tidak sadarkan diri di bangku kemudi, dibiarkan begitu saja.
Orang itu menerima tubuh Miu dan ditaruh di pangkuan. "Akhirnya" Menyeringai. Tangannya mengusap pipi bulat Miu.
"Tuan, bagaimana dengan Gulf?"
"Biarkan saja. Aku ingin dia datang sendiri padaku dalam keadaan sadar, agar aku puas membunuhnya" Menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Legend Of The Sea || GULFMEW {END}
Fantasía🔞 AREA ♦ BXB ♦ 21+ Mature Content . . Mew Suppasit seorang Duyung & bertemu dengan Gulf yang seorang pemain dunia gelap. Bagaimana jadinya?