Chapter 35

862 97 8
                                    

Jangan lupa Vote & Comment ya!
Thank You👽

.

.

.

.

11:00

Win, Miu, dan Sean sudah menapakkan kaki di Bangkok, Thailand. Mengemudikan mobilnya dengan santai sambil bercerita menuju mension Gulf.

"Win" Menatap wajah Win dengan rasa penasaran.

"Hm?" Fokus pada layar ponsel nya.

"Mau tanya. Apa Bright sudah tahu kalau kau adalah siren?"

"Sudah"

"Benarkah?" Terkejut.
"Dan dia menerimamu?"

"Tentu saja. Itu karena dia sudah cinta mati padaku. Jadi, mau aku siluman pun, dia masih suka. Bodoh memang, tapi aku suka" Sedikit tersenyum.

Mengangguk polos. "Kalau Sean? Apa Mild sudah tahu juga kalau kau siren?"

"Sudah. Sama seperti Bright, dia juga menerimaku. Tidak masalah aku siren atau bukan" Miu kembali menganggukkan kepalanya.

Teringat sesuatu lalu melirik kearah Miu. "Miu, kemarin malam di cerita kau bilang bahwa kau dan Gulf adalah reinkarnasi dari kehidupan di masa lalu? Maksudmu, kalian bertemu di kehidupan sebelumnya?"

"Benar"

"Lalu, kau jadi apa di kehidupanmu sebelumnya?"

"Siren"

"Kalau Gulf?"

"Seorang Pangeran"

"SSHHIIAAA!!" Terkejut.
"Kehidupan yang lalu dan sekarang, nasibnya baik sekali" Bertepuk tangan, mengapresiasi.
"Aku jadi penasaran hidupku jadi apa sebelum reinkarnasi" Mulai berpikir.

.

KKKRRUUUYYYYUUKKKKK

.

",,,,,,,,,,,,,,,," Hening.

Melirik Win dan Sean sambil malu-malu. "Bisa kita mampir makan dulu?" Menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Keinginan anda adalah perintah bagi saya, Nyonya Kanawut" Ucap Sean dan mulai berbelok, kebetulan ada restoran enak di sekitar situ.

"Sean salah, ihh. Aku ini bagian suami, jadi panggil aku Tuan Suppasit dan Gulf, Nyonya Suppasit" Memonyongkan bibirnya.

"Menurutmu, kita akan percaya?" Ucapnya sambil fokus ke layar ponsel. Miu yang sedikit kesal, langsung mencubit pinggang Win.
"AW! Sakit,, bodoh!" Menggosok area bekas cubitan Miu.

"Sukurin! Bwek" Menjulurkan lidah lalu melipat tangan ke depan dada sambil melirik ke luar jendela.

Sean hanya menggelengkan kepala tak percaya karena tingkah mereka sama sekali tidak berubah dari dulu. Tapi itu lah yang Sean rindukan dari mereka.

:

Melihat makanan satu persatu diantar ke meja, membuat mata Miu semakin terbelalak lebar. "WWWOOAAAHH,, SEMUANYA TERLIHAT ENAK" Tak sadar hidung mancungnya hampir mengenai makanan.

Mendorong kening Miu menjauh dari makanan dengan telunjuk, membuat wajah Miu berubah jadi cemberut. "Jangan deket-deket makanan. Ilermu itu netes ke makanan,, ihhhh" Ekspresi jijik.

"Sudah sudah,, sekarang kita makan. Jangan berantem lagi. Kalian membuatku pusing" Memijit keningnya.

Mereka pun mulai makan makanan mereka dengan nikmat, tak menyadari bahwa beberapa pasang mata sedang mengintai mereka, terutama pada Miu.

Legend Of The Sea || GULFMEW {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang