Bagian 14

7.3K 280 0
                                        

Happy Reading

***

Harumi menatap Tara heran karena sejak gadis itu memasuki meja kerjanya dan mulai berkutat dengan pekerjaannya, Tara tidak pernah berhenti menampilkan senyuman di wajah manisnya. Memang Tara termasuk gadis yang murah senyum dan terkenal dengan kepribadian yang selalu ceria, tetapi hari ini menurut Harumi wajah ceria Tara terlihat berbeda dari biasanya.

"Lo kenapa sih, Tar?" tanya Harumi akhirnya menyuarakan rasa penasarannya. "Dari tadi gue perhatiin lo senyam-senyum sendiri."

"Aku gak apa-apa kok. Emang ada yang aneh, ya?" tanya Tara setelah melirik Harumi sekilas.

"Aneh!" jawab Harumi dengan semangat.

"Aneh apanya?" tanya Tara lagi, kali ini ia tetap menatap ke arah layar monitor di hadapannya.

"Lo tuh senyum-senyum sendiri tau dari tadi, gak kayak biasanya," jawab Harumi.

"Perasaan kamu aja kali," sahut Tara dengan santai sambil mematikan komputer di hadapannya setelah menyimpan file naskah yang sudah dieditnya. "Dari pada kamu mikirin aku yang katanya senyum-senyum sendiri sejak tadi, mending kita makan siang."

Harumi pun hanya mengangguk mengikuti perintah Tara. Sebenarnya ia masih penasaran, tetapi tidak mau memaksa Tara untuk bercerita lebih.

Sementara itu Tara juga sebenarnya tidak mengerti dengan dirinya sendiri. Ia memang sadar hari ini perasaannya lebih bahagia dari pada biasanya, sejak mendapati pesan Bagas tadi pagi. Padahal Bagas hanya mengirimkan pesan pengingat agar Tara tidak lupa makan siang dan nanti cowok itu akan menjemputnya. Entahlah perasaan Tara kali ini terasa sangat bahagia hanya karena perhatian yang diberikan Bagas, padahal sebelumnya juga Bagas sering kali mengirimkan pesan padanya untuk mengingatkannya makan siang. Mungkin Tara agak sedikit baper, mengingat apalagi Bagas sudah merubah kosa kata panggilan untuknya dan juga perlakuan Bagas yang semakin manis.

Tara dan Harumi pun berjalan saling bersisian menuju tempat makan yang akan mereka singgahi. Katanya Harumi sedang ingin makan ayam geprek, untungnya kedai ayam geprek  tidak jauh dari kantor mereka. Tara hanya mengikuti kemauan Harumi, yang penting siang ini Tara bisa mengisi perutnya dengan makanan.

Begitu keluar dari gedung tempat di mana mereka bekerja, Tara tiba-tiba menautkan kedua alisnya saat melihat seseorang berdiri di dekat pohon yang ditanama tepat di depan gedung. Orang itu membelakanginya, tetapi Tara merasa familiar dengan gaya pakaian yang digunakan orang itu.

"Kenapa lo?" tanya Harumi saat Tara menghentikan langkahnya.

Harumi mengikuti arah pandang Tara saat temannya itu menatap lurus ke arah depan.

"Lo liatin tuh cowok?" tanya Harumi lagi saat tahu jika Tara sedang memerhatikan seorang laki-laki yang berdiri di dekat pohon.

"Kayaknya itu Bagas," ucap Tara. Setelah itu Tara menggandeng tangan Harumi untuk mengikutinya menghampiri sosok yang terasa familiar bagi Tara itu.

"Bagas?" panggil Tara begitu posisinya sudah mendekati orang itu. Benar saja, orang itu adalah Bagas.

"Eh, Tar," ucap Bagas setelah membalikkan badan sambil tersenyum. "Aku baru aja chat kamu kalau aku ada di sini," lanjutya sambil menggoyangkan ponsel yang sejak tadi berada di tangannya.

BagasTara [E N D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang