Happy Reading
***
Tara menatap layar komputer yang ada di hadapannya, tetapi pikiran gadis berambut panjang itu sedang berkelana pergi. Pikirannya pergi ke waktu dua hari lalu, waktu di mana Tara melihat secara langsung apa yang dilakukan oleh sahabatnya yang bernama Bagas Aditya itu.
"Woy! Lo kenapa ngelamun gitu?" Seorang gadis yang berada di sebelah kubikel Tara menepuk bahu Tara dan menyadarkan gadis itu dari lamunannya.
Tara menoleh dan mendapati teman satu pekerjaannya itu dengan sebelah alis terangkat.
"Kenapa?" tanya Tara.
Gadis bernama lengkap Harumi Reyna itu menatap Tara dengan tatapan tidak percaya.
"Kenapa? Kenapa, Tar?" ucap Harumi sambil menggeleng-gelengkan kepala. "Gue yang harusnya nanya gitu ke elo, Tara. Lo kenapa bengong mulu?"
Tara mendesah. "Gak papa."
"Lo lagi ada masalah ya?" tanya Harumi lagi.
Tara tidak menjawab dengan ucapan, gadis itu hanya menggeleng. Entahlah hari ini Tara seperti malas untuk mengeluarkan suaranya, pikirannya sedang diganggu oleh kelakuan Bagas. Itu sangat membuatnya tidak nyaman.
"Terserah deh, kalau lo belum mau cerita," ucap Harumi dan kembali fokus ke komputernya sendiri.
Tara pun menggidikan bahunya, ia juga kembali fokus ke arah komputer yang ada di hadapannya. Hari ini Tara harus segera menyelesaikan pekerjaannya, kalau tidak maka Tara harus siap kena omelan dari bos besar.
Ravanea Tara, seorang gadis yang sudah mulai bekerja sendiri setelah ia lulus dari SMA. Bukannya Tara tidak mau melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, tetapi ia sadar diri bahwa ekonomi keluarganya sedang diambang kritis saat itu, maka dari itu Tara lebih memilih untuk mencari kerja.
Beruntung sebuah perusahaan penerbit yang tidak terlalu besar mau menerima dirinya sebagai editor. Meskipun perusahaan itu dibangun setahun sebelum Tara lulus SMA, tetapi perusahaan penerbit itu sudah sangat maju dengan buku-buku yang diterbitkannya, bahkan sudah ada beberapa buku yang diberi cap best seller dari perusahaan tersebut. Tara juga merasa sangat beruntung dengan hobinya yang suka membaca novel dan membuat novel fiksi, berkat hobinya itu Tara bisa bekerja sebagai editor sekaligus penulis juga.
Setelah hampir dua jam berkutat dengan naskah yang harus dieditnya itu, akhirnya Tara pun berhasil menyelesaikannya. Ada alasan kenapa Tara harus menyelesaikannya sekarang, karena dua hari ke depan naskah yang dieditnya sudah harus diterbitkan.
"Selesai!" ucap Tara sambil mengangkat kedua tangannya dan tersenyum senang.
"Udah beres lo, Tar?" tanya Harumi.
"Yup! Aku pulang duluan ya, Rum," ucap Tara sambil memasukkan barang-barangnya ke dalam tas.
Harumi berdecak kesal. "Gue harus lembur dong, masih banyak yang harus gue edit," rengek Harumi. Dalam hati dia iri dengan Tara yang sudah menyelesaikan pekerjaannya.
Tara masih tersenyum, lalu berjalan mendekat ke arah Harumi. Ia menepuk bahu Harumi beberapa kali.
"Semangat! Selamat lembur juga," ucap Tara.
Harumi memajukan bibirnya beberapa senti. Mendengar ucapan semangat dari Tara bukannya semangat ia malah merasa temannya itu mengejeknya.
Tara terkekeh melihat ekspresi Harumi, lalu ia menunduk sedikit untuk menyesuaikan kepalanya dengan telinga Harumi yang sedang duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
BagasTara [E N D]
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Bagas Aditya, hobinya sering keluar-masuk club malam bahkan sering kali bermain bersama dengan seorang wanita di hotel. Setelah lulus kuliah belum juga mendapat pekerjaan tetap. Sampai akhirnya seorang gadis bernama Ravanea...