Happy Reading
***
Hari ini pekerjaan Tara lumayan banyak, ia harus mengedit banyak sekali naskah yang akan terbit di akhir bulan nanti. Tara sangat sibuk, ia terus bolak-balik dari meja kerjanya ke ruang Billy untuk mendiskusikan naskah yang akan benar-benar layak terbit.
"Saya rasa yang ini harus kita tunda dulu," ucap Billy sambil memperlihatkan sebuah naskah yang ada di laptopnya.
Tara yang duduk di hadapan Billy sedikit bergerak agak maju untuk melihat lebih jelas ke arah laptop milik Billy.
"Kenapa, Pak?" tanya Tara.
Padahal menurut Tara naskah itu sudah sangat bagus, bahkan jalan ceritanya termasuk yang sangat disukai oleh para pembaca zaman sekarang.
"Naskah ini genrenya teenfic, 'kan?" tanya Billy yang dijawab anggukan oleh Tara.
"Berarti pasarnya remaja, tapi cerita ini menurut saya kurang cocok."
"Kurang cocok bagaimana, Pak?"
"Ada beberapa adegan yang tidak pantas dibaca oleh para remaja," ucap Billy.
Tara pun membaca kembali beberapa alur dalam naskah yang ditunjukkan oleh Billy.
Tara menepuk jidatnya pelan saat benar ada beberapa adegan yang tidak pantas dibaca oleh pembaca remaja yang masih di bawah umur.
"Maaf, Pak, saya kurang teliti waktu edit bagian ini," ucap Tara menatap Billy dengan tatapan menyesal.
"Gak masalah, kita ketemu sama penulisnya dan obrolin masalah ini."
Tara pun mengangguk, lalu menuliskan pada buku catatannya bagian alur cerita dari naskah tersebut yang harus dibicarakan oleh penulisnya.
Tiba-tiba ponsel Tara yang berada di atas meja menyala, menampilkan pop-up pesan dari Bagas.
Bagas Aditya
Aku udah di depan kantor kamu.Setelah membaca pesan tersebut, Tara perlahan mengangkat kepalanya untuk melihat Billy. Ternyata Billy juga sedang melihat ke arahnya.
"Kalau mau makan siang, silakan," ucap Billy.
"Gak apa-apa nih, Pak?" tanya Tara.
Billy terkekeh. "Ya gak apa-apa dong, ini kan emang udah waktunya makan siang."
Setelah mendapat izin dari Billy, Tara pun membereskan barang-barangnya dan segera pergi untuk menemui Bagas.
***
"Jadi, tadi kamu habis berduaan sama Billy?" tanya Bagas.
"Bukan berduaan, Gas. Aku sama kak Billy lagi diskusi tentang novel yang bakalan terbit," ucap Tara membenarkan kalimat Bagas.
"Tetep aja berduaan, 'kan?"
Tara bisa melihat raut wajah tidak suka yang ditunjukkan Bagas.
"Kamu cemburu?"
"Kamu masih tanya?"
Bagas dan Tara pun saling tatap. Tara menghela napas.
"Kenapa harus cemburu, sih? Aku sama kak Billy kan cuma partner kerja," ujar Tara.
"Kamu gak sadar ya kalau Billy itu suka sama kamu?"
Tara terdiam, ia menautkan kedua alisnya karena merasa aneh dengan perkataan Bagas.

KAMU SEDANG MEMBACA
BagasTara [E N D]
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Bagas Aditya, hobinya sering keluar-masuk club malam bahkan sering kali bermain bersama dengan seorang wanita di hotel. Setelah lulus kuliah belum juga mendapat pekerjaan tetap. Sampai akhirnya seorang gadis bernama Ravanea...