10. Gaya Kohesi dan Biologi

2.6K 681 48
                                    

Kekuatan dibangun oleh diri sendiri. Jangan mengandalkan dukungan dari orang lain. Jangan terlalu percaya, manusia punya ego masing-masing.
IQ (F = m . a)

Di laboratorium Biologi, Xena menatap formulir pendaftaran olimpiade Biologi tingkat nasional dengan sebuah senyuman. Xena mencintai Biologi lebih dari pelajaran sains lainnya. Xena ingin menjadi seorang dokter sedari dulu.

Jika kalian melihat rapor Xena, pasti kalian akan selalu menemukan nilai sempurna di mata pelajaran Biologi. Meskipun Biologi sebenarnya berkaitan dengan mata pelajaran Fisika dan Kimia yang paling tak dia suka. Tetap saja, Xena sangat menyukainya.

Setelah menyerahkan formulir tersebut pada Pak Taruna. Pak Taruna menbambil satu serangga hidup-hidup yang kemudian di lepaskan atas permukaan air dalam mangkok kaca bening.

"Kenapa serangga ini mampu berjalan di atas air?"

Xena mengernyit, lalu menatap Pak Una dengan intens. "Ada kaitannya sama Fisika dan Kimia, sih, Pak. Emang masuk ke dalam materi, ya?"

"Jawab dulu, Xena. Kenapa air bisa menahan serangga? Bukannya air tidak sekuat meja?"

"Air terdiri dari molekul-molekul air. Molekul-molekul tersebut saling tarik-menarik. Fenomena tarik-menarik antar molekul-molekul sejenis seperti ini disebut kohesi."

"Jadi, akibat adanya gaya kohesi, molekul-molekul air berkumpul dan merapat. Rapatnya molekul-molekul air ini mengakibatkan permukaan terluarnya membentuk suatu ketahanan terhadap gangguan luar."

"Serangga  ini dapat berjalan diatas permukaan air disebabkan karena adanya tegangan permukaan air. Tegangan permukaan disebabkan oleh interaksi molekul-molekul zat cair dipermukaan zat cair."

"Sama halnya kayak permukaan meja, yang punya kapasitas dalam menahan suatu benda. Gajah kalau ditempatkan di atas meja belajar, ya bakal runtuh. Sama kayak air, kalau massa benda terlalu berat, ketahanan air akan runtuh juga dan benda tenggelam."

"Massa serangga lebih kecil daripada massa air, jadi serangga masih bisa berjalan di atas permukaan air."

Xena menjelaskan sebab akibat beserta detail-detailnya dengan sempurna. Pak Una bertepuk tangan sekilas. "Kimia kamu juga hebat, ya, Xena."

"Maksudnya, gimana Pak?"

"Kamu mau ikut lomba Kimia? Kimia kekurangan orang. Biologi kelebihan."

Xena menggeleng cepat. "Saya nggak mau, Pak. Saya nggak cinta Kimia. Saya cintanya sama Biologi."

Pak Una menepuk-nepuk kepala anak muridnya yang sangat pintar tersebut. "Saya bercanda tadi, saya nggak bakal lepas anak emas Biologi." Lantas, Pak Una meninggalkan Xena setelah menyerahkan setumpuk soal.

πππ

Bora menatap jam tangannya. Sepuluh menit lagi bel masuk akan berdering. Sehabis menghabiskan dua puluh menit untuk mengerjakan soal latihan di jam istirahat seperti biasanya, Bora merasa lapar. Jadi, dia memutuskan untuk pergi ke kantin.

"Ngapain lo?" tanya Bora saat berpapasan dengan Utkarsa di ambang pintu kelasnya.

"Bawa makanan untuk kamu." Utkarsa menyodorkan paperbag kantin yang berisi hamburger dan sebotol minuman teh hijau. "Bentar lagi masuk, kalau baru mesan sekarang, nanti makanannya buru-buru."

Bora menerima paperbag tersebut. "Berapa?"

"Saya yang traktir. Baru dapat gaji kemarin." Setelah melempar senyuman manisnya, Utkarsa pergi kembali menuju kelas.

IQ (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang