PENGUMUMAN PENTING
CERITA IQ SEASON 1 SUDAH TAMAT.
AKAN TETAPI MOHON KERJA SAMANYA KEPADA PEMBACA
Untuk vote dan komen di setiap part, ramaikan cerita ini. Karena kalau tidak ramai, aku tidak akan melanjutkan season 2nya.Tolong hargai aku ya, aku buat cerita ini kadang revisi berkali-kali garis besarnya tiap tengah malam habis kerjain tugas kuliah.
Hargai dengan pencet vote dan komen di setiap part, mudah bukan? :)
Aku pasti baca dan balas. Karena baca komen bisa bikin aku semangat revisi dan nulis.
Terima kasih untuk pembaca yang bisa diajak bekerja sama. Love segedung IQ Classification <3
Selamat membaca ^^
πππ
Nawaitu jadi pacarnya Nawasena <3
Gak deng, biasku di sini Ned, spoiler aja hari Senin Ned comeback satu adegan.Kemarin aku marathon nonton My Name, seru banget!! Ga kerasa udah End. Rekomendasi banget buat yang suka nonton serial/film genre thriller <3
√√√
"Sampai detik ini kamu tetap menjadi trauma terdalam yang membuatku enggan untuk membuka hati lagi. Enggak deh, saya cuma bercanda."
IQ (F=m.a)Utkarsa mencuci mukanya di dalam toilet sekolah dengan sabun cuci muka yang waktu itu diberi Bora. Sudah tersisa setengah saja. Tidak terasa. Setelah mengelap dengan tisu, Utkarsa merasa segar meski kantong matanya masih terlihat sangat jelas. Kemarin, di rumah sakit, Utkarsa sama sekali tidak bisa tidur.
Setelah beres menyegarkan matanya, Utkarsa berjalan ke arah ruang musik. Kemarin, dia sudah berjanji dengan Bora untuk bertemu di sana saat istirahat kedua.
Bora menghentikan permainannya sewaktu pintu ruang musik terbuka. Memang ruang musik dibuat kedap suara, jadi Bora tidak tahu jika Utkarsa datang sebelum Utkarsa membuka pintu.
"Lo enggak tidur ya?" tanya Bora sewaktu melihat mata Utkarsa yang terlihat begitu lelah.
"Iya, sangat keciri ya?"
Bora mengangguk. "Merah banget. Lo tidur aja, gue bisa latihan sendiri."
"Tidak perlu, saya sudah terbiasa jarang tidur, Princess."
Bora berdecak kesal. "Lo diem deh, duduk pejamin mata, temenin gue udah cukup banget, Sa, sumpah. Lo mau ngikutin jejak Xena dirawat di rumah sakit?"
Utkarsa kali ini menurut. Tidak ingin membuat Bora kembali mengomel. Utkarsa berbaring di atas sofa yang memang tersedia di sini. Dan mulai memejamkan matanya.
Bora pun melanjutkan latihannya. Meniup suling sesuai chord lagu Bukti-Virgoun yang sudah dia hapal tadi malam.
Hanya sampai empat kali pengulangan, alarm ponselnya berdering. Hari ini Bora sengaja membawa ponsel, menggunakannya untuk dijadikan alarm saja, tau sendiri ruang musik kedap suara jadi kemungkinan tidak dapat mendengar bel berdering.
Bora mengambil kopi dingin kemasan yan ada di dalam kulkas minuman di dalam ruang musik. Kemudian berjalan ke arah Utkarsa yang masih terlelap. Bora jadi tidak enak untuk membangunkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IQ (SELESAI)
Teen Fiction[BEBERAPA PART DIPRIVAT. FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA] Untuk diakui sebagai manusia, harus menerapkan rumus Fisika, hukum Newton kedua. Terlebih, bagi ketiga keluarga dengan IQ tertinggi di Indonesia. Mereka selalu menempati posisi teratas dalam a...