"Janji itu semu. Hanya orang tertentu yang bisa membuatnya nyata."
IQ (F=m.a)7 September 2004
Dua tahun, Elee dan Ekadanta berada di Swiss, mereka berdua pergi ke sini dia tahun lalu untuk menjalani bisnis. Tepat di satu bulan lalu, anak mereka, Utkarsa genap berusia satu tahun. Mereka bertiga berniat pulang ke Indonesia hari ini. Di perjalanan menuju Bandara, Elee sempat mendapat telepon dari Eygra.
"Halo, Kak?"
"Li, kamu pulang hari ini, ya?"
"Iya, Kak."
"Nanti tolong sebelum bertemu dengan Elina sama Mami temui kakak dulu. Mereka belum tau kalau kamu punya anak, kan?"
"Iya, belum, Kak. Sesuai permintaan Kakak. Emang kenapa sih, Kak, mereka kok gak boleh tau?"
"Nanti aku jawab di toilet bandara. Jangan lupa bawa anak kamu waktu temui aku."
πππ
Elee lagi-lagi menuruti ucapan Eygra, dia mengendong Utkarsa yang tertidur menuju toilet. Di dalam toilet, sudah ada Eygra yang anehnya tengah menggendong bayi perempuan.
"Kak Eygra!"
Eygra memeluk Elina dengan sebelah tangannya. "Kangen banget, gimana di Swiss, lancar?"
"Alhamdulillah lancar."
"Puji Tuhan. Aduh, keponakan aku ganteng banget," kata Eygra yang mencium wajah Utkarsa. Eygra memang pindah agama setahun sebelum menikah dengan Lopika, dan itu hak dia.
"Adiknya Neron, ya, Kak?" tanya Elee setelah terkekeh.
"Eh, bukan."
"Terus?"
Eygra menyodorkan sebuah buku yang terlihat familiar bagi Elee. Itu buku milik Elina. "Kok bisa di Kakak?"
"Dia jatohin ini di koridor kampus waktu itu. Kamu tahu kan Elina mengidap schadenfreude?"
Schadenfreude adalah istilah bahasa Jerman yang berarti “sakit bahagia”, mengacu pada rasa senang yang dirasakan karena melihat orang lain susah.
Mereka tahu Elina mengidap penyakit schadenfreude sejak duduk di bangku SMA dulu. Elina pernah membiarkan teman-temannya mencuri uang keluarga Ranajaya.
Waktu SMP dulu juga Elina sering membawa ayam hidup untuk dicabuti bulunya dan disayat seluruh badan sampai ayam itu benar-benar mati.
Elina hanya melakukan hal tersebut saat Ranajaya dan Idaline sedang tidak dirumah untuk jangka waktu yang berhari-hari. Mungkin, agar dianggap anak baik-baik.
"Elina ingin menyakiti anak kamu, Elee. Kalimat itu tertera jelas di buku ini."
"Jadi, kakak mau anak kamu ditukar dengan anak perempuan ini. Ya, Li? Tapi tolong jaga dia juga sebagaimana kamu menjaga Utkarsa. Nama dia Bora Princess, dia albino jadi tolong jangan sering-sering dijemur. Orang tuanya pemilik panti asuhan Al-Rahman. Aku udah urus semua dokumennya. Nanti anak kamu akan aku antar ke panti asuhan itu."
10 April 2009
Eygra sedang menyisir rambut Xena yang masih kecil, dengan Neron yang terus mencium pipi Xena dari depan. Sepertinya, Neron mengikuti apa yang sedang Lopika lakukan saat ini. Lopika menatap dunianya dengan sesekali menciumi pipi wanita kesayangannya.
Waktu itu, mereka setiap hari bahagia. Tidak ada suara keributan di dalam rumah ini, hanya canda tawa dan tangis haru tiap kali mereka saling memberi kejutan sebagai bahasa cinta yang mereka gunakan. Waktu itu, Xena selalu tersenyum karena memiliki keluarga yang bahagia. Begitupula dengan Neron.
KAMU SEDANG MEMBACA
IQ (SELESAI)
Teen Fiction[BEBERAPA PART DIPRIVAT. FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA] Untuk diakui sebagai manusia, harus menerapkan rumus Fisika, hukum Newton kedua. Terlebih, bagi ketiga keluarga dengan IQ tertinggi di Indonesia. Mereka selalu menempati posisi teratas dalam a...