30. Aplikasi Turunan

1.7K 446 18
                                    

1950 WORDS
Kalian kalau enggak komen, tega :(
Hehehehe

Selamat membaca, semoga ga meleduk otaknya soalnya masih pemanasan.

πππ

"Belajarlah untuk menyambung tali silaturahmi dengan seseorang yang sedang mengalami hari yang sulit, maka kamu akan melihat benang-benang kusut di dalam kehidupannya, yang tidak pernah kamu ketahui sebelumnya."
IQ (F=m.a)

Flashback, di malam itu (1).

Kishika membuka mata beratnya saat sebuah tangan menggendongnya tengah malam. Kishika tak bisa menatap jam karena kamarnya terlalu gelap. "Pi?" tanya Kishika. Akan tetapi tidak ada jawaban. Kishika memberontak tetapi tidak bisa, dia bahkan baru sadar kalau badannya sudah dililit oleh tali.

"HEH? LO SIAPA? TURUNIN GUE!"

Kishika tidak dapat melihat jelas pria yang mengendongnya. Yang jelas, Kishika dapat mendengar suara semprotan, tak lama kemudian matanya kembali berat dan semuanya kembali gelap.

"Bawa Kishika ke ruangan, diam-diam. Jangan buat Trayi terbangun," perintah Elee sewaktu Manendra keluar dari dalam kamar Kishika.

Elee dan Manendra berjalan beriringan menuju luar rumah. Mereka menaiki mobil dengan Elee yang menyetir. Mereka tidak keluar gerbang rumah. Mereka justru mengarah ke arah belakang rumah, lebih tepatnya ke sebuah ruangan yang dipenuhi bahan kimia.

Elee memarkirkan mobilnya di parkiran belakang. Manendra lekas kembali mengendong tubuh anaknya. Keduanya memasuki ruangan. Setelah menaiki lift hingga sampai di lantai lima, Elee membuka satu ruangan yang berbeda dari yang lain.

Ruangan berlogo Biological Hazard juga logo keluarga Ranajaya. Ruangan yang terbuat dari emas dan juga perak dan hanya bisa dibuka dengan sidik jari Elee. Ruangan ini sangat luas. Banyak peralatan laboratorium dan juga tiga bangsal pasien dengan berbagai peralatan umum rumah sakit.

Manendra meletakkan tubuh Kishika di salah satu bangsal. "Maafkan, Papi, Kishika. Ini demi kebaikan kamu juga. Papi tidak ingin kamu tumbuh menjadi orang jahat."

"Dimulai kapan, El?"

"Tadi kamu semprot berapa banyak?"

"Satu kali, isi botol 200mL, habis 351 semprot. Satu semprot 0.56 mili—."

"0.5698005698 dibulatkan jadi 0.57. Dia akan sadar 57 menit 29 detik 171 mikrodetik. Dan kita mulai sewaktu dia sadar, kita gak bisa mengambil resiko yang membahayakan Kishika. Kamu bisa kembali ke rumah kalau tidak sanggup melihatnya, Dra."

Manendra menggeleng, "Saya harus di sini. Kishika bisa saja menganggap kamu jahat jika dia tidak melihat saya yang ikut andil dalam rencana ini, El."

"Setuju," sahut Ekadanta yang baru keluar dari dalam ruangan terisolasi dengan pakaian khusus pula. Ekadanta menyerahkan sebotol obat berkuran kecil pada Manendra. "Setelah separuh ingatannya hilang, Kishika harus mengonsumsi ini setiap hari setidaknya rutin sampai bulan ini."

"Ini obat apa?" tanya Manendra yang memang tidak paham karena dia adalah seorang lulusan IPS.

"Obat anti-depresan yang saya tambahkan bahan trisiklik untuk melemahkan ingatan yang sudah dihapus agar benar-benar hilang."

πππ

Flashback, di malam itu (2).

Kishika mengerjapkan matanya. Dia membeku sebentar saat cahaya lampu menyorot matanya. Kishika membuka sempurna matanya sewaktu mengingat kejadian di kamarnya.

IQ (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang