EPILOG

3.7K 552 84
                                    

Beberapa bulan setelah gempa bumi itu, semua anggota keluarga keempatnya selamat. Keadaan justru lebih baik daripada sebelumnya, sebab tidak ada kabar mengenai Elina. Idaline juga sudah mulai berubah ke arah yang lebih baik semenjak sering mengobrol dengan Utkarsa.

Nawasena, Xena, Utkarsa dan Bora sama-sama sibuk mengurusi pendaftaran untuk melanjutkan pendidikan. Universitas yang mereka pilih berbeda-beda.

Nawasena sibuk mengurus berkas seperti surat rekomendasi dari sekolah, mencari penerjemah tersumpah dan notaris untuk menerjemahkan dokumen penting dan tes IELTS yang akan digunakan untuk mendaftar ke universitas khusus Atlet di Thailand.

Xena memutuskan untuk mendaftar di universitas swasta di Jakarta, jurusan sains. Xena akhirnya melepas impiannya sebagai dokter, dia ingin melanjutkan pekerjaan papanya. Dia memilih swasta karena tidak sepadat negeri, mengingat Xena harus tetap terapi ditemani Eygra tentunya.

Utkarsa diterima Universitas Gadjah Mada lewat jalur SNMPTN. Jurusan Sejarah, yang berarti dia harus merantau ke Yogyakarta bersama Bora. Sebab, Bora juga diterima lewat jalur SBMPTN jurusan Fisika di Universitas Negeri Yogyakarta. Di sana, mereka bertemu orang-orang baru tentunya.

Awalnya, Bora dan Utkarsa ingin mendaftar beasiswa di Romania. Hanya saja, keduanya sepakat untuk tetap di Indonesia. Tujuan mereka bahagia bersama keluarga sudah tercapai. Tujuan mereka selanjutnya adalah menghapus program IQ Classification, serta mencari portal untuk memasuki dunia yang dihipotesis berisi duplikasi dari orang-orang di bumi.

Dari cerita mereka, mengingatkan  bahwa: pertama, memiliki IQ tertinggi bukanlah sebuah prestasi yang harus disombongkan setengah mati. Memiliki IQ rata-rata juga bukan berarti tidak memiliki masa depan yang cerah. Kadang, memiliki IQ tinggi justru mengakibatkan rentan terserang penyakit mental, seperti Xena dan Elina.

Kedua, menerima diri sebagai orang dengan penyakit mental itu perlu dilakukan. Sebenarnya, menerima keadaan harus dilakukan setiap kali masalah datang. Sebab, ketika sudah menerimanya dengan lapang dada. Maka, jalan keluar akan cepat ditemukan. Semua penyakit bisa sembuh, meski harus berobat bertahun-tahun lamanya.

Ketiga, kepintaran bisa ditingkatkan dengan usaha, seperti Bora. Bora terlahir tidak pintar, tetapi dia selalu berusaha untuk pintar agar tidak tertinggal oleh teman-temannya. Mustahil memang pada awalnya, tetapi semua akan terjadi jika kita memulai dan melanjutkan perjalanan secara konsisten. Lawan rasa malas. Itu penting.

Keempat, kata orang jadi pintar harus tidur dua sampai empat jam. Nyatanya tidak semua. Ada beberapa orang yang harus tidur sembilan jam sehari. Jadi, setiap insan harus tau diri kita sendiri, jangan terus-menerus berkaca pada orang lain. Serta selalu libatkan Tuhan, seperti yang dilakukan Utkarsa.

Kelima, menuruti kemauan orang tua atau kemauan diri sendiri adalah suatu pilihan. Diri sendiri yang memilih. Apapun pilihannya, jangan pernah menyesalinya. Contohnya Nawasena, dia memilih untuk menuruti kemauan Prisa karena dia yakin jika kemauan orang tua akan membawanya kepada kesuksesan dan kebahagiaan. Keyakinan itu penting.

Keenam, masalah penyakit hati seperti egois yang berlebihan, dengki yang mengakar, amarah yang memburu, atau dendam yang kesumat sebaiknya jangan dipelihara.

Jika baru awal merasakan penyakit tersebut lebih baik langsung dicari obatnya dengan mencari jalan keluar dengan orang yang bersangkutan dalam kondisi kepala dingin.

Sebab, jika dibiarkan mengakar di dalam hati, maka lambat lain justru akan membawa petaka untuk diri sendiri dan orang-orang sekitar.

Ketujuh, masalah keluarga yang kurang harmonis sering kali terjadi karena kurang komunikasi. Masalah bisa diselesaikan dengan memahami satu sama lain, meskipun awalnya memang tidak mudah, cuma harus dicoba.

Sebab, kunci kebahagiaan itu salin memahami dan bercerita. Buktinya, Idaline dapat berubah karena Utkarsa selalu bercerita dan memahami Idaline.

Kedelapan, masalah percintaan. Selalu ingat, kalau sedang dekat dengan seseorang yang membuat nyaman tetapi beda Tuhan, jaga-jaga, jangan keterusan jadi suka. Kalau udah suka, justru nambah luka yang berkepanjangan kalau tidak ada yang mau berpindah agama karena pasangan. Menumpuk luka dengan sadar itu menyakitkan dan merusak kebahagian.

"Semua masalah akan membawa  kebahagiaan jika telah menemukan titik temunya."

Terakhir.  Tentang rumus Fisika F = m . a
a = F / m, percepatan berbanding lurus dengan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa.

Apabila kita mengibaratkan gaya adalah dukungan dari orang-orang sekitar, massa adalah berat tekanan yang diberi oleh orang-orang sekitar, dan percepatan yang dimaksud adalah percepatan seseorang dalam meraih suatu impian.

Maka dapat disimpulkan, bahwa untuk mempercepat seseorang meraih impian, harus membesarkan dukungan dan mengurangi tekanan dari orang-orang sekitar, seperti keluarga. Jika dukungan yang berkurang dan tekanan yang justru membesar, maka orang tersebut akan lama dalam meraih impiannya.

Jadi, mulailah untuk memperbaiki hubungan dengan orang terdekat, apalagi orang yang sering ditemui di rumah. Agar, mereka bisa memberikan sebuah dukungan yang lebih besar, sehingga dapat mengurangi tekanan dan depresi dalam meraih suatu impian.

Sebab, masih banyak ternyata di luar sana yang kurang mendapat dukungan dan lebih banyak tertekan oleh orang-orang sekitarnya, sehingga sulit sekali rasanya untuk melangkah menuju impian.

Semangat, dan selamat bertambah dewasa setiap harinya.

πππ

Sampai jumpa di season 2 dengan genre dan judul yang berbeda!

Sekali lagi, makasih banyak, ya!
Love, Syi.

IQ (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang