2. MD

1.9K 50 0
                                    

Sesampainya di pelataran sekolah nya Levin tiba-tiba di dalam mobil Levin bertanya kepada nya sesuatu yang membuat hatinya tersentuh.

" Dady , kapan sih Lepin punya Mommy seperti yang lainnya Lepin juga pengen seperti temen-temennya Lepin..Dad apa benar Lepin tidak punya Mommy."

" Deg
Seperti ada sembilu yang menusuk ke dalam jantungnya itu sangat menyakitkan membuat dadanya merasa sesak."

"Kenapa Dady diam saja apa benar Dad yang Lepin katakan?."

" No big no Little boy tentu saja itu sangat salah besar. Levin punya Mommy kok tetapi Mommy sudah pergi lebih dahulu meninggalkan kita berdua jauh."

" Sejauh apa Dady kita bisa kan menyusul Mommy aku akan paksa Mommy untuk pulang biar bisa tinggal bersama dengan kita berdua."

" Mommy sudah meninggal boy waktu saat melahirkan kamu. Maafin Dady ya karena baru sekarang Dady kasih tau kamu. Dady hanya tidak mau kamu jadi sedih."

" Hiks.. hikss, tapi sekarang aku sedih banget Dad terus dimana kita bisa ketemu Mommy?. Lepin mau doain Mommy biar di sana Mommy bahagia nggak sedih lagi."

" Nanti ya setelah kamu pulang sekolah kita akan mampir ke rumah nya Mommy." Ucapnya Rafka memberikan pengertian pada Levin. Sayang lihat sekarang anak kita sudah besar dan juga tampan seperti mas. Batinya dalam hati sambil mengenang almarhummah istrinya itu yang bernama Luna Widjaya.

" Loh kok kamu kelihatan sangat sedih kenapa Levin?. Tanyanya Tina selaku gurunya disekolah."

" Ternyata ,Ibu sudah meninggal Bu Guru jadi Lepin nggak punya Ibu hikss.. hikss Bu aku sedih sekali."

" Ya sudah jangan menangis lagi ya yang penting kamu jangan lupa ya mendoakan Mommy kamu di sana."

" Ya , Bu Guru aku akan doain Mommy." Makasih ya Bu Guru udah bikin Lepin nggak sedih lagi. Ucapnya sambil tersenyum malu-malu setelah itu Lepin langsung berlari pada teman-temannya.

Sesampainya di pelataran Kampus X
Rafka langsung disambut dengan salah satu mahasiswi nya yang tidak tau sopan santun cantik-cantik tetapi gila.

" Mas Duda kok kelihatan sedih banget sih kenapa ? Oh atau jangan-jangan ada sesuatu yang bikin sedih cerita dong."

Mendengar celotehan Jessliyn yang ngawur justru itu membuatnya semakin pusing jika tidak memandang jika didepan nya perempuan sudah pasti akan membungkam mulutnya itu yang tidak tau sopan santun.

" Apa anda gila nona Jhonson??. Kau berteriak memanggil ku sialan!. Berhenti memanggilku seperti itu dan minggir jangan mengganggu pagi saya." Ucapnya dengan dingin dan mendorong badannya agar tidak menghalangi jalannya.

Sementara itu , Jessliyn yang diperlakukan seperti itu teman-temannya pun langsung menghampirinya. Yaitu Abel dan Clara.

" Ish untung tuh dosen ganteng kalo nggak udah gue pites tuh orang.  Lagian loh sih udah deh Jess kenapa loh nggak ada nyerah - nyerahnya sih!!. Gue kesel banget anjir!!." Katanya Abel sambil marah-marah membuat sekarang menjadi perhatian serius mahasiswi yang lainya.

" Ya bener tuh yang dibilangin Abel udahlah tuh masih banyak cogan-cogan di kampus ini loh masih aja kekeh ngejar-ngejar Pak Rafka lagian gue yakin deh dia itu tuh udah mati rasa masa dia nggak respect sedikit pun sama loh."

" Nggak tau gue padahal apa sih yang kurang dari gue so gue udah cantik,oke body punya, seksi deh gue . Terus gue juga bukan anak Mommy."

" Em iya juga sih tapi loh nggak pinter Jess kerjaannya aja sering bolos haha." Balasnya Clara pada Jessliyn.

" Anjing !!.
Ya emang bener sih gue emang rajin bolos matkul tapi tetep aja gue Jessliyn Dwyane Jhonson nggak akan menyerah sebelum janur kuning melengkung."

" Terserah woy!!!. terserah sampai loh keriputan juga nggak bakalan tuh dosen yang terkenal dingin dan cueknya naudzubillah high udah yuk haus nih gue pengen minum jus mangga."

Ya udah yuk!.
Gue juga haus banget nih. Ucapnya Jessliyn dan Abel berbarengan.

Saat semuanya sedang di sibukkan dengan makanan dan minumannya tiba-tiba dari arah kanan ada dua dosen yang di gosip kan couple goals karena menjadi dosen yang terbaik di Universitas X.

Dan itu membuat hati Jessliyn merasa panas dan tentu sangat cemburu bagaimana tidak yang biasanya Rafka selalu bersikap cuek dan dingin tetapi berbeda pada Mrs.Sherlina dosen fakultas kedokteran. Hhghh... haruskah gue menyerah begitu saja dan mengikhlaskan bahwa cintanya itu bertepuk sebelah tangan. Lihatlah begitu lembutnya Rafka memperlakukan Sherlina.

" Sabar ya Jess .. udah dong loh jangan nangis gitu ayo dong Jess yang suka sama loh tuh banyak terutama Rico tuh ketua BEM dia itu cinta mati sama loh. Tetapi loh malah mengejar yang nggak mungkin." Tuturnya kepada Jessliyn. Abel merasa nggak tega pada sahabatnya itu yang sedang cemburu dan sakit hati.

" Hikss.. hikss Abel - Clara emang gini ya rasanya cinta bertepuk sebelah tangan gue ngerasain apa yang dirasakan Rico ke gue. Tapi gue nggak bisa hilangin rasa cintanya gue ke Pak Rafka gimana dong..gue harus gimana??."

" Hemm gue dan Clara sebagai sahabat baiknya loh gue sih harap loh move on dan berhenti mencintai Pak Rafka tapi apapun itu keputusan loh kita berdua akan selalu dukung loh Jess . Kita begini karena nggak mau loh sakit hati gini."

" Ya makasih ya Bel - Clara kalian itu emang teman terbaik." Ucapnya sambil sesenggukan tak lupa dengan mengacungkan jempolnya pada Abel dan Clara."

" Hahahaha sialan bego loh ngapa loh jadi mirip Boboyboy deh hahaha hahaha."


MAS DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang