━─❀𝙿𝙰𝙽𝙶𝙰𝚁𝙴𝙺𝚂𝙰❀─━
JANGAN LUPA VOTE+KOMEN🤍
HAPPY READING🤍
◤─────•~❉✿❉~•─────◥
Hidup ini seperti puisi. Indah untuk di baca, namun sulit untuk di pahami.
◣─────•~❉✿❉~•─────◢18. TIDAK ADA DIA
───────────────"Thanks!" ucap Aurora ketika turun dari motor Sandy.
Sandy mengangguk. "Habis ini cepet ganti baju, dingin, udah malem juga." perintahnya lembut. "Gue pulang, keluarga lo nunggu, tuh." tunjuk Sandy ke arah teras rumah Aurora kemudian melajukan motornya pergi.
Aurora menoleh dan benar, Ayah, Bunda dan Lino menunggunya di teras rumah. Ia mengigit jarinya cemas, bingung apa yang akan dia katakan nantinya.
Melangkahkan kakinya takut, kemudian berjalan menghampiri keluarganya.
"Lo dari mana aja sih! Gunanya hape lo apaan?" ucap Lino tidak santai. Gadis ini benar-benar membuatnya khawatir.
"Jam berapa sekarang? Ujan-ujanan lagi, yang ngater pulang juga bukan Reksa, tadi kamu perginya sama dia kan? Bunda juga udah bilang ke Reksa jangan pulang malem-malem. Tapi malah jam 1 baru pulang," omel Andin panjang lebar namun dengan nada lebih lembut.
Demi apapun dia mengkhawatirkan putrinya ini, Ibu mana yang tidak cemas jika putrinya pulang malam dalam kondisi pergi dengan laki-laki?
Aurora bingung untuk menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Bundanya dan Lino. Ia menoleh ke arah Ayahnya berharap mendapatkan bantuan.
Rehan yang paham, berdehem sebentar. "Aurora baru pulang, biar dia ganti baju dulu, kita tanya-tanya di dalem. Aurora ayo masuk," ucap Rehan mengalihkan topik. Akhirnya Rehan dan Andin masuk ke dalam rumah menyisakan Lino dan Aurora.
Dari mata Rehan, Aurora paham Ayahnya itu khawatir dan juga ingin marah. Bagaimanapun Ayahnya ini memiliki sifat yang tegas.
Melihat Ayah dan Bundanya masuk ke dalam rumah, Aurora membuang napasnya lega. Tapi setelah itu kepala kembali ia tundukkan ke bawah ketika sadar di tatap tajam oleh Lino.
"Lo belum jawab pertanyaan gue Aurora, lo dari mana?" tanya Lino dingin yang masih menuntut jawaban dari gadis di depannya ini.
"Dari club," lirih Aurora.
Mata Lino menajam. "CLUB?"
"Ih! Marah-marahnya di pending dulu dong. Ntar gue ceritain, dingin ini." rengek Aurora. Sepupu dan Ayahnya sama saja, sangat menakutkan jika kedua laki-laki sedang marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGAREKSA [Terbit]
Teen Fiction"Ngapain di sini?" tanya Reksa tidak suka. "Balapan dong," jawab Aurora mengibaskan rambutnya, sombong. "Pulang!" titah Reksa mutlak. ━━♡━━ Kisah tentang Reksa ketua Revlaz, laki-laki penyuka permainan bola voli, sifat yang terkenal kejam dan kasar...