09. JEALOUS

50.7K 3.2K 93
                                    

━─❀𝙿𝙰𝙽𝙶𝙰𝚁𝙴𝙺𝚂𝙰❀─━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━─❀𝙿𝙰𝙽𝙶𝙰𝚁𝙴𝙺𝚂𝙰❀─━

JANGAN LUPA VOTE+KOMEN🤍

HAPPY READING🤍

◤─────•~❉✿❉~•─────◥
Kebanyakan dari mereka, tidak sadar dengan perasaan mereka sendiri.
◣─────•~❉✿❉~•─────◢

09. JEALOUS
──────────

Aurora dan Lino berjalan beriringan menelusuri salah satu mall yang terletak di pusat kota. Tangan Lino tidak lepas dari tangan Aurora seakan takut Aurora hilang di tempat seramai ini bak anak kecil.

"Ke sana ayo," ajak Aurora menunjuk salah satu toko boneka.

Lino mengeluarkan dompetnya kemudian milihat isi dompet yang hanya tersisa uang lima puluh ribu. "Ya Allah semoga kemiskinan ini cuma prank,"

"Jika harta hanyalah titipan, maka titipkanlah yang banyak ya Allah," lanjut Lino.

Aurora menoleh ke arah Lino. "Lo kalo jadi hamba jangan ngelunjak dong,"

Lino beralih menatap Aurora datar. "Lo juga kira-kira dong, abis nih duit gue nurutin kemauan lo."

Bagaimana tidak kesal, di sini peran Lino hanya untuk membayar semua belanjaan gadis itu.

"Halah! Ending juga uang lo di ganti sama Ayah gue," ujar Aurora malas, "Tuh BlackCard di saku lo masih ada, gak usah ngeles gue mau boneka."

Aurora langsung berlari menuju toko boneka yang dia tunjuk tadi.

Lino menghela napas, bagaimana dia bisa melupakan Aurora adalah gadis yang keras kepala. Memang setiap Aurora meminta sesuatu semuanya akan di ganti oleh Rehan yang tidak lain Ayah Aurora, namun dia selalu menolak karena menurutnya apapun yang Aurora inginkan akan dia berikan.

Bukan tanpa alasan Lino menolak membelikan Aurora boneka, sebelum berangkat ke mall, Andin sempat berpesan, Aurora bisa di belikan apapun kecuali boneka.

Lino paham maksud Andin, kamar Aurora memang sudah sangat banyak boneka. Tidak ada pilihan lain akhirnya Lino memilih menyusul Aurora dan membelikan apa yang gadis itu inginkan.

Aurora keluar memeluk boneka panda besarnya di ikuti Lino di belakang.

Lino memutar kedua bola matanya malas. "Kalo Bunda lo marah gue gak tanggung jawab ya,"

PANGAREKSA [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang