37. PENGHIANAT?

30.1K 2.7K 397
                                    

━─❀𝙿𝙰𝙽𝙶𝙰𝚁𝙴𝙺𝚂𝙰❀─━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━─❀𝙿𝙰𝙽𝙶𝙰𝚁𝙴𝙺𝚂𝙰❀─━

JANGAN LUPA VOTE+KOMEN 🤍

HAPPY READING 🤍

━━━━━━━━━━━━━━━
Hanya karena mencurigakan, bukan berarti itu fakta.
- Law School -
•••🌼•••

37. PENGHIANAT?
──────────────

Sandy mengembuskan asap rokok yang berada di sela-sela jarinya, dia mendapat informasi, Revlaz menantang terbuka Black Eagle untuk bertempur besar-besaran.

Sebenarnya dia tidak masalah untuk ini, tapi yang menjadi pertanyaannya apa yang membuat ketua Revlaz itu ingin mengadakan aksi bentrok besar-besaran ini.

Ia mengangkat bahunya tidak peduli, ini adalah hal yang Sandy inginkan sejak dulu yaitu membuat Revlaz bertekuk lutut di hadapannya dan membalas kematian Varel temannya.

•••🌼•••

"Lo di mana? Ke markas anak-anak udah pada nunggu," kata Gibran dari ujung telepon sana.

Dengan tangan yang tidak lepas dari ponsel yang menempel pada telinga dan satu tangannya yang sibuk mengusap-usap rambut Aurora, Reksa bersuara. "Iya, otw."

Setelah sambungan terputus, Reksa melihat Aurora yang terbaring di atas kasur. "Gue tinggal ya By, bentar doang."

Aurora menggeleng. "Ikut!"

"Lo demam, Ra, please nurut."

"Gue bilang ikut!" ucap Aurora menendang-nendang selimutnya.

Setelah kejadian kemarin malam di sirkuit, beginilah kondisi Aurora. Mungkin faktor Aurora yang syok dan terlalu banyak berpikir membuat keadaannya down berakhir deman seperti ini. Bahkan Lino dan Reksa rela bermalam di rumah Aurora karna cemas dengan kondisi gadis itu.

"Yaudah ayo, pake jaket yang tebel," suruh Reksa.

Dengan patuh Aurora beranjak dan berjalan menuju lemarinya. Mengambil jaket yang tebal seperti yang di perintahkan oleh Reksa.

Mereka berdua berjalan keluar dari rumah Aurora, ketika sampai di halaman tempat terparkirnya motor Reksa tepat saat itu Bara datang.

Bara membuka helm full face-nya. "Heh! Bocil mau kemana lo?!"

"Gue bukan bocil!!" kata Aurora tidak terima sambil menghentakkan kakinya.

Menghiraukan Bara, Reksa menarik tangan Aurora menuju motornya. "Ayo!"

"Lo mau ajak Aurora kemana?" tanya Bara menarik sebelah tangan Aurora.

Berakhir tangan kanan Aurora di tarik Reksa dan tangan kiri di tarik Bara membuat Aurora membuang napas jengah.

PANGAREKSA [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang