━─❀𝙿𝙰𝙽𝙶𝙰𝚁𝙴𝙺𝚂𝙰❀─━
JANGAN LUPA VOTE+KOMEN 🤍
HAPPY READING 🤍
━━━━━━━━━━━━━━━
Terima kasih telah menjadi warna di dalam hidup ku. Jangan pergi, kamu terlanjur menjadi tokoh utama di dalam kehidupan ini.
•••🌼•••27. TRUTH OR DARE
───────────────Shuhua memutar botol yang berada di atas meja yang di kelilingi oleh teman-temannya.
"Truth or dare?" tanya Shuhua ketika botol yang dia putar mengarah pada Elkie.
"Dare," jawab Elkie santai seakan tidak memiliki beban.
"Gue aja yang ngasih tantangan," Aurora tersenyum miring. "Telpon Gibran, ajak jalan."
Mata Elkie membola, yang benar saja. "Gak ada, gak ada. Gila lo,"
"Gak bisa gitu dong, permainan harus suportif." sahut Shuhua mendukung tantangan yang di berikan oleh Aurora.
"Laknat lo semua," tidak punya pilihan lain, Elkie mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya.
Ia sedikit ragu untuk melakukan ini. Setelah hubungan dengan Gibran berakhir, keduanya seperti lost kontak. Dan tiba-tiba mengajak jalan? Harga dirinya benar-benar di pertaruhkan dalam permainan konyol ini.
Elkie berdehem pelan ketika panggilnya di angkat oleh cowok itu. Berbeda dengan Aurora dan Shuhua yang terbahak keras melihat wajah gugub temannya itu. Laknat emang.
"Hallo, kenapa, El?"
"Emm, gini, lo ada waktu gak? Jalan yuk," di dalam hati Elkie benar-benar mengumpat dengan perkataannya ini.
"Hari minggu gue ada waktu sih, minggu gimana?"
Elkie menghela napas panjang. "Minggu gue ke gereja, Gib, sorry."
"Oh, iya lupa."
"Gak papa deh, lain kali aja." Elkie mematikan sambungan telepon. Kemudian melihat kedua sahabatnya yang tidak bisa meredakan tawa mereka sejak tadi.
"Puas?" tanya Elkie datar.
Aurora menghentikan tawanya dan menatap temannya itu dengan serius. "Konsep hubungan lo sama Gibran gimana sih?"
"Hubungan apa yang lo maksud? Ya semenjak kita putus, yaudah sampai situ. Gue juga berusaha biar gak terlalu deket sama Gibran, takut susah move on nantinya," terang Elkie sedih.
Hening sebentar, tidak ada yang mengeluarkan suara setelah Elkie mengeluarkan suaranya. Hubungan keduanya benar-benar tidak bisa kembali. Sejatinya semua di atas restu tuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANGAREKSA [Terbit]
Teen Fiction"Ngapain di sini?" tanya Reksa tidak suka. "Balapan dong," jawab Aurora mengibaskan rambutnya, sombong. "Pulang!" titah Reksa mutlak. ━━♡━━ Kisah tentang Reksa ketua Revlaz, laki-laki penyuka permainan bola voli, sifat yang terkenal kejam dan kasar...