Jangan memikir suatu hal yang dapat menyakiti diri sendiri
***
Setelah insiden boneka Ara menjadi lebih pendiam dan cuek dari biasanya. Bahkan, saat Ara latihan dengan Alan. Ara hanya berbicara secukupnya.
"Dar, lo kalo nyanyi bias pake feeling nggak sih?" Tanya Alan kepada Dara yang masih memasang wajah datarnya
"Terserah gue lah" jawab ara dengan asal asalan.
"Lo, kalo nggak niat latihan bilang, jangan gini." Ketus Alan
"Gue males berdebat, gue balik!" Jawab Ara dengan singkat lalu beranjak dari tempat duduk dan pergi meninggalkan ruang musik.
Alan berdecak kesal sambal mengacak rambutnya, lalu mengejar Dara. Menurut Alan, Dara merupakan cewek yang susah didekati. Bahkan moodnya saja gampang berubah. Kemarin Dara tertawa lepas tapi sekarang malah kembali lagi menjadi es berjalan.
Setelah mencoba menyusul Dara akhirnya Alan menemukannya di atas rooftop. Alan menarik tangan Dara, sehingga sekarang mereka saling berhadapan. Dara yang ditarik tiba tiba terkejut.
"Lo, apa apaam sih !" kesal Dara sambal mencoba melepaskan tangannya.
"Lo ada masalah? Kalo gue salah gue minta maaf!" jawab Alan
"Gak!" balas Ara singkat
Dara yang mulai malas dengan situasi ini lalu memikirkan suatu ide. Yap Dara mendekatkan wajahnya dan menatap Alan dengan intes. Jarak mereka sekarang hanya 20cm. Sejujurnya Dara merasa gugup melakukan hal ini tapi mau gimana lagi.
"Mau lo apa ?" tanya Dara sambil tetap menatap Alan.
"Mau gue lo bias senyum dan gue pingin masuk kedalam hati lo!" jawab Alan
Dara memutar bola matanya malas lalu mendorong Alan. Dara pergi meninggalkan rooftop sambil berkata "Terserah Lo" lalu terdengar suara pintu tertutup dengan keras.
Alan yang melihat itu hanya terkekeh geli. Disamping itu, Dara merasa ada yang berdesir dihatinya setelah mendengar ucapan Alan tadi. Tetapi Dara membuang jauh pikiran itu, sekarang dia hanya terfikir siapa yang telah menerornya. Itu yang berada di pikiran Dara sekarang.
&&&
Saat Leta kembali dari kantin, ia melihat Dara yang seperti sedang memikirkan sesuatu bahkan ia melihat Dara sesekai menggelengkan kepalanya atau memukul dahinya. Dia seperti sedang berusaha agar tidak memikirkan sesuatu. Leta tau apa masalahnya karena sebelumnya Gavin memberitahu Leta saat di kantin tadi.
Sebelumnya di kantin
"what!!?? Serius Lo?! Ucap Adit yang spontan berdiri sambil menggebrak meja dengan keras.
Leta langsung menarik baju Adit dan memasukan siomay kedalam mulut Adit. Seebenarnya Leta juga terkejud dengan cerita Gavin bahwa ada yang meneror Dara dengan boneka.
"Terus Dara gapapa kan kak?" Tanya Leta kepada Gavin
"Dia nangis, dan sekarang lo tau dia diem terus kan dikelas ?" Jawab Gavin
Leta mengangguk memang benar, dari pagi sampai sekarang Dara sering diam bahkan sebelumnya Dara tidak pernah secuek ini.
"Terus lo tau siapa pelakunya ?" Tanya Adit.
"Kalo gue tau, gue nggak bakal cerita sama lo pada " Jawab Gavin sambil memasukan siomay kedalam mulutnya.
"Gini aja kak, besok kan libur. Gimana kalo kita nginep dirumah Dara. Nah siapa tau nanti malem tu pelaku dating lagi" Saran Leta
KAMU SEDANG MEMBACA
L U N A R A
Teen Fiction[Follow dulu sebelum membaca] Cerita ini menceritakan seorang gadis yang mempunyai dua sahabat laki-laki. Keduanya seperti malaikat pelindung bagi Adara Luna. Gavin dan Alvaro tidak bisa melihat sahabatnya sekaligus adiknya terluka karena seorang c...