BAJAJ

253 41 60
                                    

Happy Reading gaess ❤

Zoe yang melihat itu hanya memutar   matanya dan melihat Ara seperti tatapan tidak suka.

Saat itu juga para senior basket masuk kedalam lapangan pertanda bahwa ektra akan segera dimulai.

Terlihat senior cewek cantik tinggi yang berjalan paling depan mempimpin barisan tim basket putri. Mungkin dia kapten basket putri dan diikuti beberapa senior putri lainnya. 

"Ra, itu paling depan cantik ya. Tapi cantikan lo, kayaknya dia kaptennya deh." Ujar Leta

Ara yang mendengar hanya mendengus karena ada saja yang dibicarakan oleh Leta. Ternyata Leta lebih cerewet dari dirinya.

"Berisik banget sih" Ujar Zoe sewot

"Eh, gue nggak bicara sama lo ya" Leta angkat bicara.

"Udah sih, nanti diomelin senior baru rasa. " Kini Sava ikut menengahi.

Kemudian tak lama barisan basket  putra menyusul dibarisan selanjutnya yang dipimpin oleh Alan dan Gavin.

"Ternyata yang tadi itu anak basket semua" Batin Ara yang mengingat kejadian tadi di kantin.

Setelah semua berada di lapangan para senior pun mengenalkan diri. Dari barisan kapten putri yang bernama Hana, yang dilanjutkan senior putri lainnya. Selanjutnya tim basket putra yang dimulai oleh Alan,  saat perkenalan Alan semua kelas 10  putri yang mengikuti ekstrakurikuler basket terkagum oleh Alan dan Gavin. 

Beda dengan Ara dan Leta mereka jengah dengan mereka berdua yang selalu di kagum kagumi oleh siswi SMA Milkomeda. Leta yang awalnya mengagumi Gavin mendadak tidak suka dengan Gavin sejak kejadian tadi pulang sekolah.

Kalau dengan Alan mereka berdua pasti selalu tidak akur, apalagi seorang Ara yang selalu adu mulut dengan Alan.

Saat ini yang mengikuti ektrakurikuler hanya kelas 11 untuk kelas 12 sudah jarang mengikuti karena fokus dengan pembelajaran. Setelah semua senior sudah memperkenalkan diri, kini Hana menginterupsi semua anggota baru untuk berjabat tangan dengan senior sebagai sebuah perkenalan.

Diawali dengan Dara yang berjalan lebih dahulu menjabat tangan Hana.

"Oh ini yang di ceritain Gavin, lumayan. " Batin Hana sambil tersenyum ramah saat menjabat tangan dengan Dara.

Setelah semua selesai kini giliran di barisan putra, sebenarnya Ara malas sekali dibarisan putra ini apalagi bertemu dengan Alan.

"Eh nenek lampir" Ucap Alan mengejek Ara. Tapi Ara hanya melewati Alan dan mengihiraukan begitu saja itu membuat Alan semakin geram dengan Ara.

"Sombong amat" Cibir Alan.

"Heh gue daritadi disini malah, dasar lo yang sombong. " Kesal Leta yang dari tadi dicueki oleh Alan,  kemudian Leta mengikuti apa yang di lakukan oleh Ara yaitu melewati Alan.

"Ck emang dua nenek lampir" Guman Alan pelan kemudian Alan langsung meninggalkan indoor begitu saja.

Saat Leta didepan Gavin, Gavin menatap Leta dengan tatapan datar. "Apa lo liat liat! " Ketus Leta.

"Dih ngegas. " Sindir Gavin

"Emang bajaj ngegas." Kesal Leta lalu menyelesaikan semuanya perkenalan itu.

Semenjak Leta dan Ara saling kenal sikap mereka terlihat hampir sama, hampir sama ya bukan sama wkwkw. Karena semua orang mempunyai kepribadian yang berbeda.

🐦🐦🐦

Setelah selesai ektrakurikuler Ara dan Leta pulang, kali ini ektrakurikuler belum terlalu berat karena masih tahap pengenalan. Saat Ara dan Leta berjalan ia bertemu dengan Sean yang baru saja latihan music dengan teman yang bergabung dengan eskul music.

"Ra baru selesai eskul?, pulang bareng sama gue yuk? " Ajak Sean kepada Dara

"Nggak!!. Gue bisa pulang sendiri. " Jawab Ara dingin

"Udah sore lho, nggak baik cewek pulang sendiri sore sore gini. "

"Kalo gue bilang nggak ya enggak! " Kesal Ara

"Pulang sana,  Ara juga nggak mau di ajak pulang bareng sama lo." Ujar Leta membela Ara

"Ayo lah Ra, sekali kali kenapa kita kan sekelas." Pinta Sean dengan memegang tangan Ara.

Ara menghempaskan tangan Sean yang memegang tangannya. "Nggak usah pegang pegang! " Ucap Ara sewot.

"Tapi-" Ucapan Sean terpotong.

"Kalo Luna nggak mau jangan paksa! " Ucap Gavin dingin sambil mendorong bahu Sean,  menyebabkan Sean terdorong kebelakang.

Gavin datang bersama Alan dan Adit. Gavin yang ingin ke parkiran tidak sengaja melihat Ara dan Leta yang berdebat dengan laki-laki itu.

"Iya bro kalau cewek nggak mau jangan dipaksa" Ucap Adit santai

"kalo nggak tau masalahnya nggak usah ikut campur."Ucap Sean

" Kalo lo nyakitin Luna lo berhubungan sama gue! " Ucap Gavin sinis yang sudah memegang kerah Sean.

"Udah Vin, biarin aja nggak usah diladeni bocah kaya gitu" Kini giliran Alan yang menengahi Gavin agar emosi Gavin stabil.

"Pulang aja sono! " Ucap Adit seperti mengusir Sean.

Sean pun meninggalkan mereka, apabila Sean berkelahi pasti Sean kalah telak apalagi ada Alan.

----tbc----

Hai readers ada pemain tambahan lhoo 😆 author kasih visualnya ya 😊

Emilo Aditya Hart

Masih banyak kejutan lainnya stay terus di cerita ini ya 😆

Jangan lupa voment ya 💕

Jangan lupa tinggalkan jejak ❤❤

Terimakasih 💞

L U N A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang