E L V A N

274 46 61
                                        

"Jadi sekarang hujan hujannya pake mobil" Sindir orang itu

Gavin dan Ara kompak menggelengkan kepalanya

"Kalo enggak kenapa seragam basah semua? " Sindirnya

Hening. Gavin dan Ara tidak berani menjawab pertanyaan Elvan kakak kandung Ara.

Sosok Elvan yang lebih dewasa dari mereka membuat tidak ada satu pun yang berani membantahnya. Ganteng ganteng tapi galak menurut adik adik Elvan.

"Udah SMA juga masih sukanya ujan ujanan. Mau jadi pawang hujan kalian? " Omel Elvan

Mereka menjawab dengan menggelengkan kepala tidak berani mengeluarkan suara.

"Dan lo Gavin, bukannya ngelarang Luna hujan hujanan malah ikut ikutan " Ucap Elvan yang sudah berkacak pinggang mengahadapi keduanya.

"Bukan gi-"ucapan Gavin terpotong dengan ucapan Ara

Ara yang sendari tadi diam memikirkan cara agar mereka tidak terkena omelan dari kakaknya itu pun menemukan ide.

" Bang Elvan nggak kasihan sama kita, ini diluar hujan lho bang" Ucap Ara

"Terus kenapa kalo hujan, mau hujan hujanan lagi?" Tanya Elvan ketus tidak lupa menggelengkan kepalanya.

"Ck lo ngapain bilang gitu sih" Ucap Gavin yang berbisik kepada Ara

"Lo mau mati kedinginan disini?,  diem dulu makanya"jawab Ara yang juga berbisik.

"Ngapain bisik bisik" Sindir Elvan

"Nggak kok bang" Jawab Gavin dengan cengiran khasnya

"Bang Elvan nggak peka makanya jomblo" Celetuk Ara yang mendapatkan pelototan dari Elvan

"Sadis banget mulut lo Lun ngatain nggak peka jomblo lagi. Adik siapa sih lo" Kesal Elvan

Elvan yang semula ingin memarahi mereka malah mereka yang membuat Elvan jadi kesal.

"Pertama adiknya bang Elvan, kedua adiknya Alva ketiga adiknya Gavin.  Kan bang Elvan udah tau kenapa tanya?" Jawab Ara dengan polosnya

Gavin terkekeh pasalnya Ara bisa membuat Elvan malah kesal sendiri. Bahkan Elvan  bisa lupa kalau mereka sedang  memarahi mereka.

Elvan mengacak rambutnya karena kelakuan adiknya ini. "yaudah masuk sana mandi" Kesal Elvan.

"Nah kan nggak jadi marah" Batin Ara

Gavin dan Ara langsung masuk kedalam rumah menuju kamar masing-masing. Gavin menuju kamar Elvan yang terdapat bajunya.

Elvan menutup pintu lalu berjalan kedapur sambil memijit pelipisnya yang pusing karena menghadapi adiknya.

"Gue pulang biar tenang dari tugas, eh malah kelakuan adik gue bikin pusing"ucapnya pelan

🌹🌹🌹

Elvan membuatkan kedua adiknya coklat panas. Walaupun galak Elvan tetap sayang terhadap mereka. Elvan berjalan membawa nampan yang berisikan dua gelas coklat panas menuju ruang keluarga. Disana sudah ada  Gavin dan Ara.

L U N A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang