Haii Reader's selamat membaca 💞
Dimeja lain terdapat dua remaja yang membicarakan kejadian itu, karena mereka mendengar dan melihat secara jelas.
"Dasar kecentilan duduknya aja sok sokan sama kakak kelas"
"Udah sih, biarin aja"
"Gue nggak suka aja, sok akrab sama kakak kelas, lah sama kita yang temannya aja sok nggak kenal. Sombong!"
Sava yang mendengar ocehan dari Zoe hanya diam memakan makanannya, ia tak mau menjawab perkataan Zoe karena percuma saja, pasti ia akan menggerutu terus menerus.
👑👑👑
Jam sekolah telah berakhir, semua murid pulang menuju rumahnya masing masing kecuali mereka yang masih mengikuti kegiatan ekstrakurikuler atau organisasi. Tak lain adalah Ara yang masih merapikan alat sekolahnya yang berada di dalam kelas.
"Ra, lo pulang nggak? " Ucap Leta
"Gue ekstra lo duluan aja. " Jawab Ara yang masih memasukan buku bukunya kedalam tas.
Leta mengangguk lalu pergi keluar kelas menuju parkiran, karena ia hari ini membawa sepeda motor. Di koridor dekat parkiran Leta di hadang oleh Gavin yang dari tadi sudah menunggunya.
"Lo mau kemana? " Tanya Gavin
"Pulang lah kak masa mau ajep ajep" Jawab Leta asal
"Lo gue hukum!" Ujar Gavin sedikit tegas
"Lah gue nggak salah main hukum aja" Kesal Leta
"Lo belum ngumpulin formulir ekstrakurikuler. "
Leta menepuk dahinya "gue lupa kak" Ujar Leta cengegesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Lo bisa basket kan? " Tanya Gavin dingin
"Ya bisa sih, tapi nggak sejago Ara"
"Hukuman gue lo ikut ekstra basket" Ucap Gavin sambil menekan kata Ektra basket
"WHAT?! " Ucap Leta terkejut dan suaranya sedikit keras membuat Gavin menutup matanya karena suara Leta.
"Lo cuma punya dua pilihan ikut basket apa lo gue lapor ke kesiswaan biar lo dapat point"
"Ya nggak bisa gitu dong kak. Gue nggak bawa baju ganti masa iya gue basket pake rok, gue juga belum izin. " Kesal Leta
"Gue nggak terima penolakan!. " Ujar Gavin sambil melempar baju olahraga kepada Leta lalu pergi meninggalkan Leta yang masih terkejut karena lemparan mendadak oleh Gavin, untung saja Leta sigap menangkapnya.
Leta pun kembali ke kelas untuk mencari Ara sambil menghentakkan kaki karena kesal dengan Gavin.
***
Ara melihat Leta yang kembali ke arahnya padahal sebelumnya ia tadi izin untuk pulang duluan.
"Ada yang ketinggalan Ta? " Ucap Ara yang bertemu Leta di koridor.
"Gue kesel sumpah sama kak Gavin, gue nggak jadi ngefans sama dia, intinya gue kzl Ra,"kesal Leta sambil memanyunkan mulutnya.
" Emang Gavin ngapain? "Tanya Ara
" Gue dipaksa ikut basket gara-gara, gue belum ngumpulin formulir,"
"Itu juga salah lo sih"
"Ish lo mah"
"Yaudah ayo ke kamar mandi terus ke indoor."
Setelah berganti pakaian olahraga mereka menuju indoor tapi sebelumnya, mereka menaruh barang mereka ke loker.
Brukkk
"Aww pantat gue" Ujar Leta karena bertubrukan dengan Alan saat dipintu indoor.
Ara membantu Leta berdiri. "Lo nggakpapa kan? "
Leta menggeleng pelan, sedangkan Alan hanya diam tidak berbicara sedikitpun.
"Lo kalo jalan liat liat dong" Kesal Ara
"Mana gue tau kalian mau masuk," Jawab Alan santai
"Lo udah tau salah nggak minta maaf, dasar nggak punya hati" Ucap Sarkastis Ara
"Gue nggak peduli," Ujar Alan lalu pergi meninggalkan mereka berdua yang masih berdiri di ambang pintu.
"Udah Ra gue nggakpapa kok cuma pantat gue panas aja" Ucap Leta menenangkan Ara.
Mereka kemudian ikut bergabung dengan anak anak lainnya disana juga terdapat Sava dan Zoe yang ikut ektrakurikuler basket.
"Lo ikut basket Va? " Tanya Leta kepada Sava
"Iya Ta, gue ikut basket. sini duduk" Ucap Sava sambil menepuk kursi yang ada disampingnya.
Zoe yang melihat itu hanya memutar bola matanya dan melihat Ara seperti tatapan tidak suka.
Saat itu juga para senior basket masuk kedalam lapangan pertanda bahwa ektra akan segera dimulai.
----tbc----
Gambar kedekatan Leta dan Ara 😆
Semoga kalian suka dengan part ini💕
Jangan lupa tinggalkan jejak ya ❤
Terimakasih untuk semua yang telah membaca cerita ini semoga kalian suka dengan ceritanya 💕
Saran kalian sangat membantu author dalam membuat cerita❤
Jangan lupa voment ya gaes❤❤
Thankyou ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
L U N A R A
Подростковая литература[Follow dulu sebelum membaca] Cerita ini menceritakan seorang gadis yang mempunyai dua sahabat laki-laki. Keduanya seperti malaikat pelindung bagi Adara Luna. Gavin dan Alvaro tidak bisa melihat sahabatnya sekaligus adiknya terluka karena seorang c...