Bola mata Dara dan Alan saling bertemu beberapa detik hingga Dara memutuskannya. "Gue bisa sendiri" Ujar Dara yang mengambil alih minuman itu dan menempelkan ke pipinya.
Hening hanya suara angin saat itu.
"Kenapa tadi lo nolong temen lo padahal lo tadi juga kena tampar? " tanya Alan kepada Dara.
Karena pipinya sudah tidak sakit, minuman itu lalu diminum Dara. " Kenapa lo jadi kepo? "Tanya Dara balik.
" Ck, lupakan."ketus Alan
"Yaudah"
Di dalam hati Alan sudah melontarkan kata kata, ia berusaha sabar berbicara dengan gadis yang satu ini. Hingga akhirnya Alan sadar bahwa gadis yang disampingnya hanya menggunakan kemeja putihnya, tidak menggunakan blazer atau jumper maupun rompinya.
Padahal angin di rooftop lumayan kencang, membuat rambut Dara yang dibiarkan digerai berterbangan. Alan melihat itu. Alan pun melepaskan blazernya lalu di berikan kepada Dara.
"Lo nggak pake jumper maupun rompi." Kata Alan singkat.
"Kenapa lo tiba-tiba peduli sama gue?" Selidik Dara kepada Alan
"Karena lo pasangan duet gue" Alan ingin sekali menarik kata katanya barusan, padahal saat itu Alan sudah berbicara tidak mau berpasangan dengan Dara.
Dara menaikan satu alisnya"bukanya lo nggak mau duet sama gue ya? "Selidik Dara sambil menatap manik mata Alan lekat.
Skakmat.
Alan bingung harus menjawab, apalagi dia ditatap oleh Dara membuat jantung berdetak lebih kencang.
" Lo adik Gavin" Jawab Alan singkat.
---tbc---
Hai Haii author update!!
Byeee🙌
See you cerita selanjutnya 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
L U N A R A
Teen Fiction[Follow dulu sebelum membaca] Cerita ini menceritakan seorang gadis yang mempunyai dua sahabat laki-laki. Keduanya seperti malaikat pelindung bagi Adara Luna. Gavin dan Alvaro tidak bisa melihat sahabatnya sekaligus adiknya terluka karena seorang c...