Walaupun langit cerah atau gelap, senja selalu berusaha muncul memberi warna sempurna untuk kita
🌻🌻🌻
G
avin yang dari tadi memperhatikan Ara yang melamun lalu tersenyum getir. Lalu membuyarkan lamunan Ara.
"Ngelamun aja lo, kesambet setan baru rasa lo" Dengan kekeh kecil
Ara tersadar dari lamunnya, lalu menghapus butiran bening dimatanya.
"Yang ada setan takut sama gue Vin""Tumben sedih, biasanya sok kuat lo Ra" Cecar Gavin
Ara menepuk tanah yang ada di sampingnya menyuruh Gavin duduk disampingnya. "Lo liat semuanya Vin?"
Gavin mengangguk lalu duduk disamping Ara. Pandangan Ara terfokus pada benda yang dibawa Gavin yaitu gitar.
"Gue cuma kangen Al aja, tumben lo peka bawa gitar"
"Gue juga kangen kali Lun, makanya gue bawa gitar, nyanyi yuk udah lama nggak nyanyi bareng"
Mereka bernyanyi bersama saat langit menunjukan warna merah jambu.
Mereka bernyanyi lagu Senja Teduh Pelita dari Maliq & D'EssentialsKita duduk di taman
Bunganya bermekaran
Saling sapa beri pujianKita menatap awan
Mendekat meneduhkan
Memayungi hati yang senangKita menunjuk bintang
Mereka pun berjatuhan
Menyambut merayakanDunia di kala senja teduh pelita
Bertemu dalam ruang rindunya
Langit biru jadi jingga
Bawa pesan untuk kita
Silahkan bersatu
Dunia merestuKita dibawah hujan
Langit tetap benderang
Pelangi pun datang menjelang(Lanjutnya dengerin di yt aja ya)
Setelah mereka bernyanyi mereka bersenda gurau dan tertawa lepas.
"Parah lo vin, ketawa lo keras banget diliatin mba mba tu" Ucap Ara disela tertawanya
"Gue tau gue ganteng, ketawa aja diliatin mba mba" Jawab Gavin dengan angkuhnya
Ara menyatukan alisnya beralih menatap Gavin. "Dari sedotan ganteng, aslinya mah pas pasan tapi lo itu cantik vin"
Gavin melotot mendengar perkataan Ara lalu mengambil ponsel untuk melihat wajahnya. Ara pun tertawa geli melihat Gavin yang sudah lama tidak menujukan wajah datar dan dinginnya didepan Ara.
"Muka lo kaya pantat panci gosong Vin""Dasar cobra terbang"kata Gavin dengan nada yang dibuat buat
Mereka pun tertawa lepas.
" Udah vin, perut gue sakit"ucap Ara sambil menyeka air matanya yang keluar karena tertawa.
Ara mengambil dua botol minuman di tas Ara, lalu memberikan ke Gavin.
"Thanks Ra"Ara mengangguk lalu meneguk air itu. Beda dengan Gavin langsung menghabiskan air itu dengan satu tegukan.
"Haus buk"sindir Ara
"Haus Lun, ketawa tadi bikin tenggorokan gue kering"jawab Gavin dengan cengiran nya
Ara terdiam karena teringat tentang pertanyaan yang menghantui Ara.
" Vin lo kenal anak yang kemarin latihan upacara pake seragam coklat sendiri? "
"Itu Brandon Arsalan Putra, anak anak manggilnya Alan dia kelas 11 IPA 2, kenapa Lun"selidik Gavin
Ara menggelengkan kepala. " Gue pertama liat dia, gue kira itu Azka. Pas gue liat bener bener ternyata bukan"
"Gue udah ngira lo bakal tanya itu. Gue pertama kenal Alan juga gitu, tapi sebenarnya mereka beda. Dan kemarin lo mau tanya itu kan ke gue"kata Gavin sambil menaikan satu alisnya
" Iya kemarin gue mau tanya ke elo tapi lo ngeselin kemarin jadinya gue males. Dan gara gara Alan Alan siapa itu gue keinget Azka "jelas Ara
" Gue pingin kita sama sama lagi"ucap Gavin dengan nada sendu
Ara tau Gavin sangat merindukan Azka. Apalagi mereka selalu bersama bahkan saat bertemu dengan Ara. Tiba-tiba terdengar suara cacing di perut Ara yang masih terdengar oleh Gavin. Si pemilik hanya menujukan cengiran kudanya.
🐣🐣🐣
Typo bertebaran 🙌

KAMU SEDANG MEMBACA
L U N A R A
Fiksi Remaja[Follow dulu sebelum membaca] Cerita ini menceritakan seorang gadis yang mempunyai dua sahabat laki-laki. Keduanya seperti malaikat pelindung bagi Adara Luna. Gavin dan Alvaro tidak bisa melihat sahabatnya sekaligus adiknya terluka karena seorang c...